#Ensiklopedia Unik Disekitar Kita:kucing hewan mamalia satu ini,jadi hewan yang paling menggemaskan setelah kelinci dan anjing,ada banyak jenis-jenis dari kucing,tapi yang akan saya bahas kali ini jenis-jenis kucing terlucu di dunia,selamat membaca dan tersenyum..
Abyssinian Cat
Kata Abyssinian berasal dari bahasa Ethiopia, yang merupakan negara asal jenis kucing ini. Pemurnian awal kucing ras Abyssinian ini dilakukan di Inggris.
Kucing Abyssinian ini merupakan salah satu kucing shorthair (berbulu pendek) yang paling populer di USA (Amerika Serikat).
Kucing ras Abyssinian adalah salah satu ras kucing tertua yang pernah diketahui. Penampilan kucing ini menyerupai lukisan dan patung yang berasal dari zaman mesir kuno. Tubuh berotot, lengkungan leher dan bahu yang indah, telinga besar dan mata dengan bentuk menyerupai almond.
Kucing Abyssinian berukuran sedang, langsing dan anggun dengan bulu pendek. Kaki panjang dan langsing. Kepala berbentuk segitiga dengan sudut-sudut kepala agak membulat. Salah satu ciri khas Abyssinian adalah pola warna bulu yang berbintik-bintik kabur/transparan. Pola warna ini sering disebut Ticked Agouti.
Kucing ras Abyssinian mempunyai kecerdasan tinggi. Kucing ini senang berada di sekitar manusia, selalu ingin tahu apa yang sedang dikerjakan pemiliknya, aktif, suka bermain, dan kucing yang ramah. Kemungkinan besar tidak ada kucing yang lebih setia pada pemiliknya selain Abyssinian.
Kucing Abyssinian juga mudah dilatih untuk melakukan sesuatu.
Dewasa ini kucing Abyssinian masih mempunyai bentuk yang mirip dengan Felis lybica, kucing liar afrika yang merupakan nenek moyang kucing domestik.
Pada zaman mesir kuno, kucing ras ini dianggap sebagai kucing keramat. Bangsa mesir kuno melarang perdagangan ras kucing ini, bahkan mendirikan kuil khusus untuk memujanya. Mumi kucing Aby juga banyak ditemukan pada makam-makam bangsa mesir kuno. Ketika bangsa Romawi menguasai mesir, kucing ras Abyssinian dibawa ke Inggris untuk melindungi ladang gandum dari tikus.
Kucing ini pertama kali mengikuti show di Inggris Pada tahun 1871, dan kucing ini diimpor dari Ethiopia setelah ditangkap pada akhir perang Abyssinia.
Sekitar tahun 1900-an kucing Abyssinian pertama kali diimpor ke Amerika Utara, namun saat itu kualitasnya belum begitu baik. Baru pada tahun 1930 diimpor kucing Abyssinian yang berkualitas baik.
Kucing Aby atau Abyssinian yang paling awal diidentifikasi berada di Museum Zoologi Leiden (Belanda). Museum yang berada di Belanda ini menuliskan bahwa Kucing Aby dibeli sekitar tahun 1834-1937 dari pedagang kucing liar di India.
American Bobtail
adalah salah satu kucing tertua yang berasal dari Persia (sekarang Iran), dari catatan sejarah tertulis kucing ini ditemukan sekitar tahun 1600 SM.
Selain menjadi salah satu yang tertua, tentu saja salah satu yang paling terkenal di Indonesia, juga di dunia. Ketika diminta untuk menyebutkan jenis kucing, kebanyakan orang akan hampir selalu menyebutkan Persia. Melekat keindahan dan daya tarik ditambah sifat kasih sayang dan lembut menyumbang banyak popularitasnya. Di Indonesia, kucing ras persia cukup banyak dikembangbiakkan dibandingkan dengan ras lain.
Kucing Persia sangat mudah beradaptasi dengan berbagai macam tempat, maupun dengan pemilik barunya, dengan lingkungan rumah tangga yang baru. Memiliki kepribadian yang ramah dan hangat, mereka melakukannya dengan baik terhadap anak-anak, sangat menyenangkan. Mereka suka bermain, mereka senang di dalam ruangan (di dalam rumah). Kucing Persia lebih mudah dikandangkan, relatif tidak berisik dan lebih sesuai hidup di dalam rumah.
Kucing Persia bisa akrab dengan kucing lain, binatang lain dan anak-anak. Kucing persia sangat responsif dan menjadi sumber kebahagiaan bagi pemiliknya.
Di Australia ada beberapa breeder yang memberi nama khusus pada kucing Persia yang berwarna mink-pointed, yaitu dengan nama kucing Iranese, namun nama raa ini bukan nama resmi dan belum didaftarkan.
Kucing Persia merupakan kucing yang sangat anggun sekaligus wajahnya nampak lucu sekali. Kepalanya besar dan bulat, hidung pesek dan lebar dengan celah pembatas yang jelas dengan mata. Rahang kuat dan lebar, pipi penuh ditopang tulang pipi yang menonjol. Bila dilihat dari samping, bagian dahi hidung dan dagu berbentuk garis tegak lurus.
Telinga kucing Persia berujung bulat, bagian dasar melebar, tidak terlalu tinggi dan miring ke depan. Matanya membuka berbentuk bulat dan lebar, warna matanya berhubungan dengan warna bulu dan serasi.
Dadanya lebar dan membulat dengan bagian punggung sedikit membulat, ukuran dan posisi perut bagian belakang membulat dan lebih rendah (cobby). Kaki kucing Persia pendek, tebal, kuat ditopang tulang yang berukuran besar. Kaki depan lurus dan kaki belakang juga lurus bila dilihat dari belakang.
Bulunya panjang dan tebal mengkilap, menutupi seluruh badannya, dengan ekor yang berbulu tebal, lurus, panjang sesuai proporsi badannya.
Kucing Maine Coon merupakan kucing berbadan besar yang anggun
dan indah. Kucing Maine Coon ini merupakan kucing yang terbentuk secara
alamiah. Sesuai namanya, ras ini berasal dari negara bagian Maine di
Amerika Serikat. Nama Maine Conn diambil dari kata “Maine” (nama negara
bagian Maine) dan “Coon” kependekan dari racoon, karena bentuk dan warna
ekor kucing maine coon banyak yang menyerupai ekor racoon.
Stewie, seekor kucing Maine Coon berumur lima tahun, secara resmi dinyatakan menjadi kucing terpanjang di dunia oleh Guinness World Records pada tahun 2010 dengan panjang mencapai 48.5 inci (123.2 cm).
Stewie memecahkan rekor lama yang sebelumnya dipegang oleh kucing Maine Coon bernama Leo (nama lengkapnya Verisimo Leonetti) dengan panjang 48 inci (121,9 cm).
Pemilik Stewie adalah Robin Hendrickson dan Erik Brandsness dari Reno-Amerika Serikat. Ukuran maksimal (besar, panjang, tinggi) kucing ini umumnya dicapai pada umur 3 – 5 tahun.
Kucing Maine Coon adalah kucing yang dekat dengan manusia, tidak sepenuhnya independen tetapi juga tidak selalu mencari perhatian pemiliknya. Dibandingkan kucing persia yang lebih suka tidur di pangkuan, kucing maine coon lebih aktif dan suka berada dekat di sekitar pemiliknya.
Terdapat cerita yang cukup populer bahwa maine coon berasal dari enam ekor kucing peliharaan Marie Antoinette yang dikirim ke Wiscasset (Maine) ketika ia merencanakan untuk melarikan diri dari Perancis pada saat terjadi revolusi Perancis.
Sebenarnya ras ini dihasilkan dari perkawinan kucing domestik dengan kucing-kucing berbulu panjang dari negara lain. Dua ras kucing yang menjadi nenek moyang Maine Coon adalah kucing Angora (diduga dibawa oleh para pedagang Inggris) dan Norwegian Forest Cat (dibawa ke Amerika oleh bangsa viking).
Maine Coon pertama tercatat sebagai peserta kontes kucing pada tahun 1861. pada tahun 1895 seekor kucing Maine Coon betina berwarna brown tabby dengan nama Cosie, memenangkan kontes kucing di Madison square garden.
Popularitas ras ini menurun pada tahun 1900-an, kalah oleh popularitas kucing persia. Baru pada 1950 ras ini mulai kembali dikembangkan, didaftarkan dan diikutkan dalam kontes kucing. Pada tahun 1968 enam orang pembiak kucing Maine Coon bergabung dan membentuk “Maine Coon Breeders and Fanciers Association (MCBFA)” untuk mempertahankan dan melestarikan ras ini. Pada tahun 1980 Maine Coon diakui oleh semua organisasi penggemar kucing sebagai satu ras dengan karakteristik dan standar tersendiri.
Saat ini di Indonesia pun telah ada beberapa pembiak Maine Coon.
Kucing Maine Coon ini badannya tinggi dan panjang hampir berbentuk segi empat, pertulangan dan perototan kuat. Kepala berukuran sedang dan lebar, dahi sedikit melengkung, tulang pipi menonjol dengan perototan yang jelas. Hidung lebar dan sedikit melengkung pada bagian ujung dengan dagu yang tajam. Telinga besar dan lebar pada bagian bawah, sedikit membentuk lancip pada bagian ujungnya, dan di dalam telinga ditumbuhi bulu yang cukup panjang. Mata lebar dan agak oval, terlihat bulat ketika terbuka lebar. Ekor panjang dan lebar pada bagian pangkal serta menipis ke ujung, bulu ekor cukup lebat. Bulunya tebal dan halus, pendek pada bagian kepala, bahu dan kaki, sedikit panjang di bagian punggung dan paha, sedangkan di perut dan leher lebih panjang. Undercoat lembut dan tahan terhadap air, karena bulunya sedikit berminyak
Maine coon “asli” mempunyai jari kaki lebih banyak dibandingkan kucing lainnya. Kelebihan jari ini disebut polidactyl dan bersifat genetik dominan. Meskipun ada beberapa pembiak kucing yang khusus memelihara sifat asli ini, sebagian besar maine coon modern tidak lagi membawa gen polidactyl. Kebanyakan organisasi dan klub kucing dunia tidak mengijinkan kucing Maine Coon Polidactyl ikut kontes, akibatnya maine coon polidactyl relatif tidak dikembangbiakkan lagi.
Semua anggota tubuh maine coon merupakan hasil dari fungsi adaptasi terhadap iklim dan cuaca yang ekstrim. Bulu yang mengkilap, tebal dan “anti air”, serta bulu tebal di bagian leher. Ekornya pada saat tidur dilingkarkan melindungi tubuh dari udara dingin. Mata dan telinga besar mencerminkan kemampuan penglihatkan dan pendengaran yang lebih.
Walaupun namanya Balinese, kucing ini bukan berasal dari Bali (Indonesia). Diberi nama Balinese, karena gerakan tubuh kucing ini lemah gemulai, mengingatkan pada para penari bali.
Kucing Balinese ini terbentuk secara spontan sebagai akibat dari mutasi kucing ras Siamese (Siam). Kucing Siam sendiri berbulu pendek, namun karena mengalami mutasi spontan muncullah kucing siam dengan bulu panjang. Secara sederhana siam dan balinese adalah kucing yang sama, perbedaan hanya terletak pada panjang bulu, kedua kucing ini memiliki kecerdasan tertinggi diantara semua kucing.
Kucing Balinese adalah kucing dengan tipe tubuh oriental (langsing dan panjang/svelte) ditutupi bulu panjang dengan pola warna seperti ras siam (colorpoint). Bulu kucing balinese tidak sepanjang himalayan (persia colorpoint).
Pada awalnya balinese didaftarkan sebagai “longahired siamese”. Sekitar tahun 1920-an kusing siam berpulu panjang dianggap sebagai keanehan dan dijual sebagai hewan peliharaan biasa (pet). Tidak ada usaha khusus untuk mengembangbiakkan kucing-kucing ini. Baru pada sekitar tahun 50-an mulai muncul berbagai usaha agar longhaired siamese ini dianggap sebagai satu ras terpisah.
Sekitar pertengahan tahun 50-an, dua orang breeder kucing, Marion Dorsey (Rai-Mar Cattery, California) dan Helen Smith (MerryMews Cattery, New York) memutuskan untuk mengembangbiakkan longhaired siamese. Helen Smith menamakan ras tersebut balinese, karena keanggunan kucing-kucing tersebut menyerupai kecantikan, keanggunan dan gemulainya penari bali.
Ras balinese kemudian menjadi populer dan banyak breeder berusaha menyempurnakan karakteristik dan penampilan ras ini. Balinese kemudian terpecah menjadi dua yaitu tradisional dan modern. Beberapa orang lebih menyukai tipe tradisional sementara sebagian besar breeder dan juri lebih menyukai yang modern.
Seperti halnya ras siam tradisional, balinese tradisional mempunyai badan yang lebih berat dan tegap, bentuk kepala yang lebih bundar dan telinga yang lebih kecil dibandingkan dengan balinese modern. Balinese tradisional mempunyai bulu medium panjang (+ 5 cm) yang menutupi diseluruh tubuh, sementara balinese modern mempunyai bulu pendek di kepala serta badan, bulu panjang hanya terdapat di bagian ekor saja.
Variasi warna yang diakui oleh CFA untuk kucing Balinese sama dengan variasi kucing Siam, yaitu seal point, blue point, chocolate point and lilac point. Hampir semua sifat dan bentuk tubuh Balinese serupa dengan Siam. Perbedaan hanya terletak pada panjang bulunya.
Lama hidup ras kucing Balinese antara 18-21 tahun. Menurut “Encyclopedia of Cat Breeds” oleh J. Anne Helgren 1997 Barron’s Educational Series Inc, skala penilaian pada kecerdasan dan sifat-sifat lainnya. Kucing Siam dan kucing Balinese menempati peringkat 9-10 tertinggi dengan nilai skala 1 sampai 10. Kucing ras Balinese memiliki nilai tertinggi dalam tingkat intelijensi dari semua keturunan ras kucing berambut panjang sedangkan ras lainnya seperti Persia peringkat 6 dan Himalaya peringkat 7.
Seperti juga kucing Siamese, Balinese juga merupakan kucing yang aktif. Mereka sangat suka mengikuti pemiliknya kemana pun ia pergi. Kucing-kucing ini senang berinteraksi dan bermain dengan pemiliknya. Selain sifatnya yang selalu ingin tahu dan tidak mengenal rasa takut, kucing-kucing ini juga sangat menyukai tempat-tempat tinggi. Bila tidak disediakan tempat khusus, mereka akan menemukan sendiri tempat tersebut.
Abyssinian Cat
Kata Abyssinian berasal dari bahasa Ethiopia, yang merupakan negara asal jenis kucing ini. Pemurnian awal kucing ras Abyssinian ini dilakukan di Inggris.
Kucing Abyssinian ini merupakan salah satu kucing shorthair (berbulu pendek) yang paling populer di USA (Amerika Serikat).
Kucing ras Abyssinian adalah salah satu ras kucing tertua yang pernah diketahui. Penampilan kucing ini menyerupai lukisan dan patung yang berasal dari zaman mesir kuno. Tubuh berotot, lengkungan leher dan bahu yang indah, telinga besar dan mata dengan bentuk menyerupai almond.
Kucing Abyssinian berukuran sedang, langsing dan anggun dengan bulu pendek. Kaki panjang dan langsing. Kepala berbentuk segitiga dengan sudut-sudut kepala agak membulat. Salah satu ciri khas Abyssinian adalah pola warna bulu yang berbintik-bintik kabur/transparan. Pola warna ini sering disebut Ticked Agouti.
Kucing ras Abyssinian mempunyai kecerdasan tinggi. Kucing ini senang berada di sekitar manusia, selalu ingin tahu apa yang sedang dikerjakan pemiliknya, aktif, suka bermain, dan kucing yang ramah. Kemungkinan besar tidak ada kucing yang lebih setia pada pemiliknya selain Abyssinian.
Kucing Abyssinian juga mudah dilatih untuk melakukan sesuatu.
Dewasa ini kucing Abyssinian masih mempunyai bentuk yang mirip dengan Felis lybica, kucing liar afrika yang merupakan nenek moyang kucing domestik.
Pada zaman mesir kuno, kucing ras ini dianggap sebagai kucing keramat. Bangsa mesir kuno melarang perdagangan ras kucing ini, bahkan mendirikan kuil khusus untuk memujanya. Mumi kucing Aby juga banyak ditemukan pada makam-makam bangsa mesir kuno. Ketika bangsa Romawi menguasai mesir, kucing ras Abyssinian dibawa ke Inggris untuk melindungi ladang gandum dari tikus.
Kucing ini pertama kali mengikuti show di Inggris Pada tahun 1871, dan kucing ini diimpor dari Ethiopia setelah ditangkap pada akhir perang Abyssinia.
Sekitar tahun 1900-an kucing Abyssinian pertama kali diimpor ke Amerika Utara, namun saat itu kualitasnya belum begitu baik. Baru pada tahun 1930 diimpor kucing Abyssinian yang berkualitas baik.
Kucing Aby atau Abyssinian yang paling awal diidentifikasi berada di Museum Zoologi Leiden (Belanda). Museum yang berada di Belanda ini menuliskan bahwa Kucing Aby dibeli sekitar tahun 1834-1937 dari pedagang kucing liar di India.
American Bobtail
Sejarah kucing American Bobtail Longhair berawal dari sebuah
keluarga pasangan muda bernama Sanders yang menemukan seekor anak kucing
bobtail jantan berwarna brown tabby, di kawasan cagar budaya Indian
yang terdapat di bagian selatan Arizona. Anak kucing tersebut berasal
dari kucing bobcat liar yang kawin dengan kucing lokal. Pasangan muda
tersebut mengawinkan kucing jantan tersebut dengan kucing betina berekor
normal. Kemudian lahirlah anak-anak kucing dengan ekor pendek
(bobtail). Dari anak-anak kucing tersebut ras American Bobtail
terbentuk.
Kucing American Bobtail LH (Longhair) adalah Kucing American Bobtail versi Longhair dan merupakan salah satu ras kucing yang berkembang melalui seleksi alamiah. Meskipun kucing hutan bobtail (ekor pendek) telah ada di Amerika Serikat sejak dulu, namun program pengembang-biakan baru mulai berkembang sekitar akhir tahun 1960-an.
Ciri utama kucing American Bobtail Longhair ini adalah ekor yang tebal dan pendek, sekitar 1/3 panjang normal ekor kucing. Seperti juga pada kucing Manx, bentuk ekor yang pendek tersebut merupakan hasil mutasi genetik.
Kucing American Bobtail Longhair berukuran medium-besar dengan bentuk badan kekar, mirip kucing liar bobcat yang terdapat di hutan-hutan Amerika Serikat. Seperti juga kucing Norwegian Forest cat, kucing American Bobtail Longhair termasuk kucing yang puber pada umur 2-3 tahun. Badannya cukup panjang, padat berisi, dan semi cobby. Pertulangannya kokoh dan besar dengan dada lebar dan padat. Kaki belakangnya lebih panjang dan lebih besar dari kaki depan. Kucing jantan bisa mencapai berat 7.5 Kg.
Kepala berbentuk seperti segitiga lebar dengan rahang lebar dan kuat. Hidung lebar dengan daerah sedikit cekung antara kening dan hidung. Telinga berukuran sedang, lebar di bagian dasar dan terdapat rambut yang lebih panjang diujungnya. Mata berbentuk seperti almond dengan warna mata bervariasi sesuai dengan warna bulu.
Kucing American Bobtail Longhair termasuk kucing yang aktif dan sangat suka bermain. Selain mudah bersahabat dengan manusia, juga termasuk kucing yang cerdas dan ahli melepaskan diri dari kandang atau ruangan tertutup. Mereka sangat mudah beradaptasi dengan lingkungan sekitar, tidak peduli lingkungannya tenang atau berisik. Salah satu ciri khas ras ini adalah sifatnya yang mirip dengan anjing.
Kucing American Bobtail LH (Longhair) adalah Kucing American Bobtail versi Longhair dan merupakan salah satu ras kucing yang berkembang melalui seleksi alamiah. Meskipun kucing hutan bobtail (ekor pendek) telah ada di Amerika Serikat sejak dulu, namun program pengembang-biakan baru mulai berkembang sekitar akhir tahun 1960-an.
Ciri utama kucing American Bobtail Longhair ini adalah ekor yang tebal dan pendek, sekitar 1/3 panjang normal ekor kucing. Seperti juga pada kucing Manx, bentuk ekor yang pendek tersebut merupakan hasil mutasi genetik.
Kucing American Bobtail Longhair berukuran medium-besar dengan bentuk badan kekar, mirip kucing liar bobcat yang terdapat di hutan-hutan Amerika Serikat. Seperti juga kucing Norwegian Forest cat, kucing American Bobtail Longhair termasuk kucing yang puber pada umur 2-3 tahun. Badannya cukup panjang, padat berisi, dan semi cobby. Pertulangannya kokoh dan besar dengan dada lebar dan padat. Kaki belakangnya lebih panjang dan lebih besar dari kaki depan. Kucing jantan bisa mencapai berat 7.5 Kg.
Kepala berbentuk seperti segitiga lebar dengan rahang lebar dan kuat. Hidung lebar dengan daerah sedikit cekung antara kening dan hidung. Telinga berukuran sedang, lebar di bagian dasar dan terdapat rambut yang lebih panjang diujungnya. Mata berbentuk seperti almond dengan warna mata bervariasi sesuai dengan warna bulu.
Kucing American Bobtail Longhair termasuk kucing yang aktif dan sangat suka bermain. Selain mudah bersahabat dengan manusia, juga termasuk kucing yang cerdas dan ahli melepaskan diri dari kandang atau ruangan tertutup. Mereka sangat mudah beradaptasi dengan lingkungan sekitar, tidak peduli lingkungannya tenang atau berisik. Salah satu ciri khas ras ini adalah sifatnya yang mirip dengan anjing.
Kucing Persia (Persian Longhair)
adalah salah satu kucing tertua yang berasal dari Persia (sekarang Iran), dari catatan sejarah tertulis kucing ini ditemukan sekitar tahun 1600 SM.
Selain menjadi salah satu yang tertua, tentu saja salah satu yang paling terkenal di Indonesia, juga di dunia. Ketika diminta untuk menyebutkan jenis kucing, kebanyakan orang akan hampir selalu menyebutkan Persia. Melekat keindahan dan daya tarik ditambah sifat kasih sayang dan lembut menyumbang banyak popularitasnya. Di Indonesia, kucing ras persia cukup banyak dikembangbiakkan dibandingkan dengan ras lain.
Kucing Persia sangat mudah beradaptasi dengan berbagai macam tempat, maupun dengan pemilik barunya, dengan lingkungan rumah tangga yang baru. Memiliki kepribadian yang ramah dan hangat, mereka melakukannya dengan baik terhadap anak-anak, sangat menyenangkan. Mereka suka bermain, mereka senang di dalam ruangan (di dalam rumah). Kucing Persia lebih mudah dikandangkan, relatif tidak berisik dan lebih sesuai hidup di dalam rumah.
Kucing Persia bisa akrab dengan kucing lain, binatang lain dan anak-anak. Kucing persia sangat responsif dan menjadi sumber kebahagiaan bagi pemiliknya.
Di Australia ada beberapa breeder yang memberi nama khusus pada kucing Persia yang berwarna mink-pointed, yaitu dengan nama kucing Iranese, namun nama raa ini bukan nama resmi dan belum didaftarkan.
Kucing Persia merupakan kucing yang sangat anggun sekaligus wajahnya nampak lucu sekali. Kepalanya besar dan bulat, hidung pesek dan lebar dengan celah pembatas yang jelas dengan mata. Rahang kuat dan lebar, pipi penuh ditopang tulang pipi yang menonjol. Bila dilihat dari samping, bagian dahi hidung dan dagu berbentuk garis tegak lurus.
Telinga kucing Persia berujung bulat, bagian dasar melebar, tidak terlalu tinggi dan miring ke depan. Matanya membuka berbentuk bulat dan lebar, warna matanya berhubungan dengan warna bulu dan serasi.
Dadanya lebar dan membulat dengan bagian punggung sedikit membulat, ukuran dan posisi perut bagian belakang membulat dan lebih rendah (cobby). Kaki kucing Persia pendek, tebal, kuat ditopang tulang yang berukuran besar. Kaki depan lurus dan kaki belakang juga lurus bila dilihat dari belakang.
Bulunya panjang dan tebal mengkilap, menutupi seluruh badannya, dengan ekor yang berbulu tebal, lurus, panjang sesuai proporsi badannya.
Kucing Maine Coon (American Snughead)
Stewie, seekor kucing Maine Coon berumur lima tahun, secara resmi dinyatakan menjadi kucing terpanjang di dunia oleh Guinness World Records pada tahun 2010 dengan panjang mencapai 48.5 inci (123.2 cm).
Stewie memecahkan rekor lama yang sebelumnya dipegang oleh kucing Maine Coon bernama Leo (nama lengkapnya Verisimo Leonetti) dengan panjang 48 inci (121,9 cm).
Pemilik Stewie adalah Robin Hendrickson dan Erik Brandsness dari Reno-Amerika Serikat. Ukuran maksimal (besar, panjang, tinggi) kucing ini umumnya dicapai pada umur 3 – 5 tahun.
Kucing Maine Coon adalah kucing yang dekat dengan manusia, tidak sepenuhnya independen tetapi juga tidak selalu mencari perhatian pemiliknya. Dibandingkan kucing persia yang lebih suka tidur di pangkuan, kucing maine coon lebih aktif dan suka berada dekat di sekitar pemiliknya.
Terdapat cerita yang cukup populer bahwa maine coon berasal dari enam ekor kucing peliharaan Marie Antoinette yang dikirim ke Wiscasset (Maine) ketika ia merencanakan untuk melarikan diri dari Perancis pada saat terjadi revolusi Perancis.
Sebenarnya ras ini dihasilkan dari perkawinan kucing domestik dengan kucing-kucing berbulu panjang dari negara lain. Dua ras kucing yang menjadi nenek moyang Maine Coon adalah kucing Angora (diduga dibawa oleh para pedagang Inggris) dan Norwegian Forest Cat (dibawa ke Amerika oleh bangsa viking).
Maine Coon pertama tercatat sebagai peserta kontes kucing pada tahun 1861. pada tahun 1895 seekor kucing Maine Coon betina berwarna brown tabby dengan nama Cosie, memenangkan kontes kucing di Madison square garden.
Popularitas ras ini menurun pada tahun 1900-an, kalah oleh popularitas kucing persia. Baru pada 1950 ras ini mulai kembali dikembangkan, didaftarkan dan diikutkan dalam kontes kucing. Pada tahun 1968 enam orang pembiak kucing Maine Coon bergabung dan membentuk “Maine Coon Breeders and Fanciers Association (MCBFA)” untuk mempertahankan dan melestarikan ras ini. Pada tahun 1980 Maine Coon diakui oleh semua organisasi penggemar kucing sebagai satu ras dengan karakteristik dan standar tersendiri.
Saat ini di Indonesia pun telah ada beberapa pembiak Maine Coon.
Kucing Maine Coon ini badannya tinggi dan panjang hampir berbentuk segi empat, pertulangan dan perototan kuat. Kepala berukuran sedang dan lebar, dahi sedikit melengkung, tulang pipi menonjol dengan perototan yang jelas. Hidung lebar dan sedikit melengkung pada bagian ujung dengan dagu yang tajam. Telinga besar dan lebar pada bagian bawah, sedikit membentuk lancip pada bagian ujungnya, dan di dalam telinga ditumbuhi bulu yang cukup panjang. Mata lebar dan agak oval, terlihat bulat ketika terbuka lebar. Ekor panjang dan lebar pada bagian pangkal serta menipis ke ujung, bulu ekor cukup lebat. Bulunya tebal dan halus, pendek pada bagian kepala, bahu dan kaki, sedikit panjang di bagian punggung dan paha, sedangkan di perut dan leher lebih panjang. Undercoat lembut dan tahan terhadap air, karena bulunya sedikit berminyak
Maine coon “asli” mempunyai jari kaki lebih banyak dibandingkan kucing lainnya. Kelebihan jari ini disebut polidactyl dan bersifat genetik dominan. Meskipun ada beberapa pembiak kucing yang khusus memelihara sifat asli ini, sebagian besar maine coon modern tidak lagi membawa gen polidactyl. Kebanyakan organisasi dan klub kucing dunia tidak mengijinkan kucing Maine Coon Polidactyl ikut kontes, akibatnya maine coon polidactyl relatif tidak dikembangbiakkan lagi.
Semua anggota tubuh maine coon merupakan hasil dari fungsi adaptasi terhadap iklim dan cuaca yang ekstrim. Bulu yang mengkilap, tebal dan “anti air”, serta bulu tebal di bagian leher. Ekornya pada saat tidur dilingkarkan melindungi tubuh dari udara dingin. Mata dan telinga besar mencerminkan kemampuan penglihatkan dan pendengaran yang lebih.
Kucing Balinese (Siamese Longhair)
Walaupun namanya Balinese, kucing ini bukan berasal dari Bali (Indonesia). Diberi nama Balinese, karena gerakan tubuh kucing ini lemah gemulai, mengingatkan pada para penari bali.
Kucing Balinese ini terbentuk secara spontan sebagai akibat dari mutasi kucing ras Siamese (Siam). Kucing Siam sendiri berbulu pendek, namun karena mengalami mutasi spontan muncullah kucing siam dengan bulu panjang. Secara sederhana siam dan balinese adalah kucing yang sama, perbedaan hanya terletak pada panjang bulu, kedua kucing ini memiliki kecerdasan tertinggi diantara semua kucing.
Kucing Balinese adalah kucing dengan tipe tubuh oriental (langsing dan panjang/svelte) ditutupi bulu panjang dengan pola warna seperti ras siam (colorpoint). Bulu kucing balinese tidak sepanjang himalayan (persia colorpoint).
Pada awalnya balinese didaftarkan sebagai “longahired siamese”. Sekitar tahun 1920-an kusing siam berpulu panjang dianggap sebagai keanehan dan dijual sebagai hewan peliharaan biasa (pet). Tidak ada usaha khusus untuk mengembangbiakkan kucing-kucing ini. Baru pada sekitar tahun 50-an mulai muncul berbagai usaha agar longhaired siamese ini dianggap sebagai satu ras terpisah.
Sekitar pertengahan tahun 50-an, dua orang breeder kucing, Marion Dorsey (Rai-Mar Cattery, California) dan Helen Smith (MerryMews Cattery, New York) memutuskan untuk mengembangbiakkan longhaired siamese. Helen Smith menamakan ras tersebut balinese, karena keanggunan kucing-kucing tersebut menyerupai kecantikan, keanggunan dan gemulainya penari bali.
Ras balinese kemudian menjadi populer dan banyak breeder berusaha menyempurnakan karakteristik dan penampilan ras ini. Balinese kemudian terpecah menjadi dua yaitu tradisional dan modern. Beberapa orang lebih menyukai tipe tradisional sementara sebagian besar breeder dan juri lebih menyukai yang modern.
Seperti halnya ras siam tradisional, balinese tradisional mempunyai badan yang lebih berat dan tegap, bentuk kepala yang lebih bundar dan telinga yang lebih kecil dibandingkan dengan balinese modern. Balinese tradisional mempunyai bulu medium panjang (+ 5 cm) yang menutupi diseluruh tubuh, sementara balinese modern mempunyai bulu pendek di kepala serta badan, bulu panjang hanya terdapat di bagian ekor saja.
Variasi warna yang diakui oleh CFA untuk kucing Balinese sama dengan variasi kucing Siam, yaitu seal point, blue point, chocolate point and lilac point. Hampir semua sifat dan bentuk tubuh Balinese serupa dengan Siam. Perbedaan hanya terletak pada panjang bulunya.
Lama hidup ras kucing Balinese antara 18-21 tahun. Menurut “Encyclopedia of Cat Breeds” oleh J. Anne Helgren 1997 Barron’s Educational Series Inc, skala penilaian pada kecerdasan dan sifat-sifat lainnya. Kucing Siam dan kucing Balinese menempati peringkat 9-10 tertinggi dengan nilai skala 1 sampai 10. Kucing ras Balinese memiliki nilai tertinggi dalam tingkat intelijensi dari semua keturunan ras kucing berambut panjang sedangkan ras lainnya seperti Persia peringkat 6 dan Himalaya peringkat 7.
Seperti juga kucing Siamese, Balinese juga merupakan kucing yang aktif. Mereka sangat suka mengikuti pemiliknya kemana pun ia pergi. Kucing-kucing ini senang berinteraksi dan bermain dengan pemiliknya. Selain sifatnya yang selalu ingin tahu dan tidak mengenal rasa takut, kucing-kucing ini juga sangat menyukai tempat-tempat tinggi. Bila tidak disediakan tempat khusus, mereka akan menemukan sendiri tempat tersebut.
Sumber:berbagai sumber,ensiklopedia unik di dunia
Post a Comment