#EnsiklopediaUnikDisekitarKita:sepatu selalu menemani kita ke sekolah,kerja ataupun untuk bergaya-gaya,banyak perancang yang berlomba-lomba mendesign sepatu agar para konsumen mau membelinya,tidak salah para designer sepatu membuat sepatu yang unik,yang tidak ada orang yang membuatnya sebelumnya,mau tau berikut informasinya.
Sepatu Armadillo
Armadillo sendiri berarti binatang pemakan serangga. Baru-baru ini, di tahun 2010, Alexander McQueen meluncurkan satu set sepatu armadillo yang kemudian dipopulerkan oleh Lady Gaga dan beberapa selebriti lainnya.
Okobo (Jepang, abad 18 – sekarang)
Alas kaki ini disebut juga dengan bakiak. Geisha magang atau maiko mengenakannya bukan demi alasa fashion semata, namun juga untuk alasan praktis. Pasalnya, wanita penghibur Jepang itu selalu mengenakan kimono (pakaian khas Jepang) yang mahal. Mereka tak mau pakaian kotor terkena lumpur jalanan.
Okobo dibuat dari sebatang kayu yang dibentuk menyerupai tapak sepatu. Biasanya kayu tersebut diselesaikan apa adanya, namun banyak juga yang bahkan tak dipernis sama sekali.
Selama musim panas, maiko biasanya mengenakan Okobo hitam yang telah dipernis. Tinggi sepatu Okobo umumnya mencapai 14 cm, dan sol kayunya diukir cekung, sehingga menimbulkan bunyi tersendiri ketika dipakai berjalan.
Faktanya, kata Okobo sendiri diambil sebagai perwakilan dari bunyi yang timbul saat sepatu dipakai jalan. Bentuk tali A V (mirip sandal jepit) biasanya dipilih, sedangkan warna talinya disesuaikan dengan status maiko. Untuk maiko baru akan mengenakan Okobo tali merah, sedang yang hampir menyelesaikan magangnya menggunakan tali kuning.
Sepatu kuncup teratai (China, abad 10-tahun 2009)
Tradisi Han di China yang mengharuskan kaki wanita diikat sehingga tampak kecil seperti kuncup teratai ini berlaku selama ribuan tahun. Sepatu dari wilayah utara, khususnya Beijing, memiliki bentuk mangkuk, dengan sol super cekung.
Sebagai bagian dari mas kimpoinya, seorang wanita akan membuat beberapa pasang sepatu sebagai bukti bahwa ia mampu menjahit. Setelah menikah, mempelai lalu membagikan sepatunya pada saudari ipar dalam upacara khusus. Untunglah kejayaan sepatu mungil tersebut telah berakhir…
High heel untuk pria (Eropa, tahun 1700-an)
Tahun 1700an, stoking menempati posisi yang sama pentingnya dengan sepatu bagi para pria di Eropa. Sebab fashion saat itu berfokus pada kecantikan area tubuh bagian bawah.
Saat ‘demam’ penampilan kaki ramping tiba-tiba mewabah, Louis XIV kemudian tampak mengenakan sepatu high heel bersol merah. Dan tentu saja, ketika sang raja mengenakannya, maka tak lama kemudian seluruh rakyat pun turut mengikuti tren tersebut.
Ballet boot (1980an-sekarang)
Alas kaki kontemporer ini mulanya dipakai sebagai jimat saja. Namun seiring waktu berjalan, alas kaki ini semakin terkenal dalam dunia fashion, khususnya Jepang.
Struktur sepatu ini mirip dengan sepatu balet yang dibumbui dengan hak super tinggi, sehingga tercipta kesan bahwa pemakainya dipaksa untuk berjinjit setinggi mungkin seperti yang dilakukan para balerina saat sedang menari.
Ballet boot ini memperoleh popularitasnya pada tahun 1980an, dan sekarang tersedia di seluruh dunia.
Sumber:berbagai sumber,ensiklopedia unik disekitar kita
Sepatu Armadillo
Armadillo sendiri berarti binatang pemakan serangga. Baru-baru ini, di tahun 2010, Alexander McQueen meluncurkan satu set sepatu armadillo yang kemudian dipopulerkan oleh Lady Gaga dan beberapa selebriti lainnya.
Okobo (Jepang, abad 18 – sekarang)
Alas kaki ini disebut juga dengan bakiak. Geisha magang atau maiko mengenakannya bukan demi alasa fashion semata, namun juga untuk alasan praktis. Pasalnya, wanita penghibur Jepang itu selalu mengenakan kimono (pakaian khas Jepang) yang mahal. Mereka tak mau pakaian kotor terkena lumpur jalanan.
Okobo dibuat dari sebatang kayu yang dibentuk menyerupai tapak sepatu. Biasanya kayu tersebut diselesaikan apa adanya, namun banyak juga yang bahkan tak dipernis sama sekali.
Selama musim panas, maiko biasanya mengenakan Okobo hitam yang telah dipernis. Tinggi sepatu Okobo umumnya mencapai 14 cm, dan sol kayunya diukir cekung, sehingga menimbulkan bunyi tersendiri ketika dipakai berjalan.
Faktanya, kata Okobo sendiri diambil sebagai perwakilan dari bunyi yang timbul saat sepatu dipakai jalan. Bentuk tali A V (mirip sandal jepit) biasanya dipilih, sedangkan warna talinya disesuaikan dengan status maiko. Untuk maiko baru akan mengenakan Okobo tali merah, sedang yang hampir menyelesaikan magangnya menggunakan tali kuning.
Sepatu kuncup teratai (China, abad 10-tahun 2009)
Tradisi Han di China yang mengharuskan kaki wanita diikat sehingga tampak kecil seperti kuncup teratai ini berlaku selama ribuan tahun. Sepatu dari wilayah utara, khususnya Beijing, memiliki bentuk mangkuk, dengan sol super cekung.
Sebagai bagian dari mas kimpoinya, seorang wanita akan membuat beberapa pasang sepatu sebagai bukti bahwa ia mampu menjahit. Setelah menikah, mempelai lalu membagikan sepatunya pada saudari ipar dalam upacara khusus. Untunglah kejayaan sepatu mungil tersebut telah berakhir…
High heel untuk pria (Eropa, tahun 1700-an)
Tahun 1700an, stoking menempati posisi yang sama pentingnya dengan sepatu bagi para pria di Eropa. Sebab fashion saat itu berfokus pada kecantikan area tubuh bagian bawah.
Saat ‘demam’ penampilan kaki ramping tiba-tiba mewabah, Louis XIV kemudian tampak mengenakan sepatu high heel bersol merah. Dan tentu saja, ketika sang raja mengenakannya, maka tak lama kemudian seluruh rakyat pun turut mengikuti tren tersebut.
Ballet boot (1980an-sekarang)
Alas kaki kontemporer ini mulanya dipakai sebagai jimat saja. Namun seiring waktu berjalan, alas kaki ini semakin terkenal dalam dunia fashion, khususnya Jepang.
Struktur sepatu ini mirip dengan sepatu balet yang dibumbui dengan hak super tinggi, sehingga tercipta kesan bahwa pemakainya dipaksa untuk berjinjit setinggi mungkin seperti yang dilakukan para balerina saat sedang menari.
Ballet boot ini memperoleh popularitasnya pada tahun 1980an, dan sekarang tersedia di seluruh dunia.
Sumber:berbagai sumber,ensiklopedia unik disekitar kita
Post a Comment