TRENDING NOW

Monday, 5 May 2014

Kota-Kota Yang Jadi Destinasi Wisata Kaum Gay dan Lesbian (Bagian-1)

#Ensiklopedia Unik Disekitar Kita:mungkin di indonesia pernikahan sejenis sangat dilarang keras,karena mengingat negara indonesia yang beragama islam terbesar di benua asia,tetapi beda dengan kota-kota berikut ini yang boleh bahkan mengizinkan untuk melakukan pernikahan sejenis,dan inilah dia kota-kota yang memperbolehkan menikah sesama jenis dan menjadi destinasi wisata untuk kaum homo dan lesbian.

Sidney


Sampai tahun 1984 homoseksualitas masih merupakan tindakan kriminal di Australia. Namun demikian zaman sudah berubah. Parade kaum homo terbesar digelar di Sydney, Mardi Grass Sydney, dilangsungkan di daerah 'pink' Darlinghurst.
Tempat ngeber: Darlinghurst, terutama di sekitar Oxford Street. Bar atau kelab paling populer di Oxford Street adalah Slide

San Francisco


San Francisco kaya sejarah emansipasi kaum homoseksual. Di wilayah 'pink' The Castro berkibar bendara pelangi sepanjang tahun untuk mengobarkan semangat gay pride. 15 persen warga Castro menyatakan diri homoseksual, angka paling tinggi di Amerika Serikat.
Tempat ngeber: Twin Peaks, konon ini adalah kafe homo pertama di San Fransisco, mungkin juga pertama di Amerika Serikat.  

Berlin


Sedang naik daun sebagai kota ramah homo. Berlin terkenal dengan banyaknya kafe, kelab dan podium alternatif. Suasana kreatif yang terbuka itu ternyata berdampak positif bagi kaum homoseksual. Walikota Berlin, Klaus Wowereit, adalah seorang gay. Ia pernah berkata, "saya homo dan itu juga baik." Ibukota Jerman ini juga punya rumah jompo untuk kaum homo. Wilayah homo ada di Schöneberg, dekat Nollendorfplatz. 

New York



Tempat ngeber: Hafen di Nollendorfplatz. Diskotik terbesar di Friedrichshain adalah: Die Busche.
Seksualitas sebenarnya bukan masalah di New York, paling sedikit menurut koran Inggris, The Independent. Apel Besar, julukan New York, adalah kota di mana kaum gay dan lesbian dari semua umur sudah terintegrasi, baik dalam dunia usaha maupun dalam politiknya. Seksualitas mereka sudah menjadi topik terakhir yang akan dilihat orang. Kehidupan kaum gay mekar di bilangan Chelsea dan Greenwich Village.
Tempat ngeber: Stonewall Inn, tempat ziarah gerakan Gay Pride. Sampai tahun 1969, adalah tempat yang sering digrebek polisi, karena selalu penuh kaum gay. Pengunjung kafe kaum homo Stonewall Inn melawan. Itulah awal apa yang disebut gerakan Gay Pride.

Paris


Khususnya distrik Le Marais kehidupan gay mekar dengan pelbagai kafe, kabaret dan kelab malam. Bilangan ini juga mengenal banyak tempat pertemuan, seperti di sekitar jalan-jalan Sainte-Croix de la Bretonnerie dan Vieille du Temple. Di sini juga terdapat kelab gay terbesar Eropa, itulah Le Dépôt. Kalangan lesbian biasanya bertandang ke Rue des Ecouffes di sebelah selatan Le Marais. 

sumber:ensiklopedia unik disekitar kita

Post a Comment

  • Posts
  • Comments
  • Pageviews
 
Copyright © 2014 pedasbanget.com. Designed by OddThemes