Pedasbanget.tk[Technology]:Mahasiswa kembali menujukan kepedulian mereka terhadap penyandang
disabilitas. Kali ini giliran Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung
yang melahirkan sepatu khusus bagi penyandang tunanetra.
Indriani Latifah, Shifa Amalia F, Ridwan Maulana, Firda Tubagus Ismail, dan Putri Nazilatu Rama menciptakan sepatu memudahkan kaum tunanetra berjalan di jalur yang tepat. Para mahasiswa yang tergabung dalam Kementerian Pendidikan Keilmuan BEM Kema Unpad itu menamakan inovasi mereka dengan Sepatu Sensor untuk Langkah tunanetra alias Sultan.
Sultan dapat mendeteksi aneka objek di depan pengguna melalui sensor yang dipasang. Dengan sensor ini, pengguna dapat mengenali benda apa yang ada di depan mereka ketika berjalan.
"Secara sederhana cara kerja sepatu model safety shoes itu sama dengan organ tubuh manusia. Di dalam sepatu ini dipasang Arguino Mega, semacam piranti mikrokontroler yang menjadi otak untuk mengatur kinerja dari komponen di sepatu, yaitu sensor ultrasonik HC-SR04," papar Putri, seperti dikutip dari laman Unpad, Selasa (9/9/2014).
Ridwan menyataka, sensor tersebut menjadi “mata” bagi penggunanya. Mereka telah memprogram sensor ini untuk dapat mendeteksi keberadaan objek di sekelilingnya, seperti dinding, palang, dan benda-benda tinggi lain.
"Sensor ini terintegrasi di bagian tengah sepatu dan dipasang secara vertikal. Ada tiga sensor yang dipasang. Tengah untuk mendeteksi dinding, atas untuk lubang, dan bawah untuk palang,” ujar Ridwan.
Ridwan menyebut, ketika mendeteksi objek, sensor akan mengirimkan sinyal ke Arduino untuk diolah dan diprogram sehingga akan menghasilkan luaran berupa bunyi peringatan serta informasi tentang objek di hadapan. Bunyi ini dapat didengar oleh pengguna melalui handsfree yang dipasang di telinga yang dihubungkan melalui teknologi bluetooth.
"Selain dapat mendeteksi objek, sepatu ini juga dapat merekam rute perjalanan si penggunanya melalui GPS. GPS inilah yang juga akan memberi tahu pengguna sedang berada di lokasi apa berdasarkan rekaman jalur sebelumnya. Karena modelnya safety shoes, maka dapat berfungsi untuk meminimalisasi kecelakaan saat digunakan,” jelasnya.
Indriani berharap, sepatu karya mereka bisa diproduksi massal dan dinikmati oleh penyandang tunanetra secara luas. Dengan demikian dapat membantu tunanetra dalam bermobilisasi secara mandiri.
Rencananya, mereka akan melakukan pengembangan sepatu ini agar dapat dipakai di panti tunanetra. “Kami ingin pemerintah juga dapat lakukan kerja sama,” kata Indriani.
Sultan lolos pada Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) kategori Karsa Cipta (KC) dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-27 Universitas Diponegoro (Undip) Semarang. Karya di bawah bimbingan Asep Solahudin itu bahkan berhasil meraih perak pada kelas Poster PKM KC III.
sumber:okezone.com
Indriani Latifah, Shifa Amalia F, Ridwan Maulana, Firda Tubagus Ismail, dan Putri Nazilatu Rama menciptakan sepatu memudahkan kaum tunanetra berjalan di jalur yang tepat. Para mahasiswa yang tergabung dalam Kementerian Pendidikan Keilmuan BEM Kema Unpad itu menamakan inovasi mereka dengan Sepatu Sensor untuk Langkah tunanetra alias Sultan.
Sultan dapat mendeteksi aneka objek di depan pengguna melalui sensor yang dipasang. Dengan sensor ini, pengguna dapat mengenali benda apa yang ada di depan mereka ketika berjalan.
"Secara sederhana cara kerja sepatu model safety shoes itu sama dengan organ tubuh manusia. Di dalam sepatu ini dipasang Arguino Mega, semacam piranti mikrokontroler yang menjadi otak untuk mengatur kinerja dari komponen di sepatu, yaitu sensor ultrasonik HC-SR04," papar Putri, seperti dikutip dari laman Unpad, Selasa (9/9/2014).
Ridwan menyataka, sensor tersebut menjadi “mata” bagi penggunanya. Mereka telah memprogram sensor ini untuk dapat mendeteksi keberadaan objek di sekelilingnya, seperti dinding, palang, dan benda-benda tinggi lain.
"Sensor ini terintegrasi di bagian tengah sepatu dan dipasang secara vertikal. Ada tiga sensor yang dipasang. Tengah untuk mendeteksi dinding, atas untuk lubang, dan bawah untuk palang,” ujar Ridwan.
Ridwan menyebut, ketika mendeteksi objek, sensor akan mengirimkan sinyal ke Arduino untuk diolah dan diprogram sehingga akan menghasilkan luaran berupa bunyi peringatan serta informasi tentang objek di hadapan. Bunyi ini dapat didengar oleh pengguna melalui handsfree yang dipasang di telinga yang dihubungkan melalui teknologi bluetooth.
"Selain dapat mendeteksi objek, sepatu ini juga dapat merekam rute perjalanan si penggunanya melalui GPS. GPS inilah yang juga akan memberi tahu pengguna sedang berada di lokasi apa berdasarkan rekaman jalur sebelumnya. Karena modelnya safety shoes, maka dapat berfungsi untuk meminimalisasi kecelakaan saat digunakan,” jelasnya.
Indriani berharap, sepatu karya mereka bisa diproduksi massal dan dinikmati oleh penyandang tunanetra secara luas. Dengan demikian dapat membantu tunanetra dalam bermobilisasi secara mandiri.
Rencananya, mereka akan melakukan pengembangan sepatu ini agar dapat dipakai di panti tunanetra. “Kami ingin pemerintah juga dapat lakukan kerja sama,” kata Indriani.
Sultan lolos pada Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) kategori Karsa Cipta (KC) dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-27 Universitas Diponegoro (Undip) Semarang. Karya di bawah bimbingan Asep Solahudin itu bahkan berhasil meraih perak pada kelas Poster PKM KC III.
sumber:okezone.com
Post a Comment