#EnsiklopediaUnikDisekitarKita:bumi kita ini telah banyak mengalami bencana baik,karena ulah manusia atau faktor alam,ya bukan di indonesia di seluruh dunia,makanya dari itu kita sebagai manusia wajib menjaganya,berikut negara-negara yang sering di timpa bencana alam.
Indonesia Banjir dan Gunung Meletus
Indonesia negara yang subur ini berada di kawasan Cincin Api Pasifik, sehingga rentan akan letusan gunung berapi. Selain itu Indonesia memiliki gunung api terbanyak di dunia, dan setiap tahunnya terdapat gunung api yang meletus dengan kekuatan beragam.
Letusan gunung berapi yang paling dahsyat di Indonesia terjadi pada April 1815, ketika itu Gunung Tambora mencapai puncak aktivitas vulkaniknya. Letusan gunung yang terletak di Pulau Sumbawa ini berkekuatan skala 7 VEI (Volcanic Explosivity Index) atau empat kali lebih kuat dari letusan Gunung Krakatau tahun 1883. Letusan Gunung Tambora bahkan terdengar hingga Pulau Sumatera yang jaraknya hampir 2.000 Km, abu vulkaniknya bahkan menghujani Kalimantan, Sulawesi, Jawa dan Maluku. Letusan Tambora menyebabkan 71.000 orang meninggal dunia, dengan 11.000 hingga 12.000 terbunuh secara langsung. Letusan Gunung Tambora pun menyebabkan perubahan cuaca di Amerika Utara dan Eropa.
Jepang, Bencana Gempa
Sobat unik Jepang merupakan negara kepulauan yang terletak di atas Lingkaran Api Pasifik, tepatnya berada di atas pertemuan tiga lempeng tektonik, sehingga tak aneh jika Jepang kerap kali diguncang gempa. Sejak tahun 1900, tercatat telah terjadi sebanyak 17 gempa yang mematikan hingga sekarang. Dengan jumlah korban terbesar akibat bencana gempa yakni pada 1 September 1923, dengan kekuatan gempa 7,9 skala richter sebanyak 143.000 orang meninggal dunia. Namun untuk gempa terburuk selama 1200 tahun terakhir adalah yang terjadi pada 11 Maret 2011 lalu.
Gempa terjadi di lepas Pantai Samudera Pasifik wilayah Tohoku, dengan kekuatan 9.0 skala richter tak pelak menimbulkan gelombang tsunami setinggi 10 meter. Gempa tersebut menelan korban jiwa sebanyal 15.269, 5.363 luka dan 8.526 lainnya dinyatakan hilang.
Bangladesh, Banjir
Selain China dan Australia mungkin yang paling sering mengalami bencana banjir adalah Bangladesh. Hal ini disebabkan karena topografi dan geografi wilayahnya, sebanyak 20-25% kawasan Bangladesh adalah genangan air saat terjadi musim monsoon. Belum lagi negara ini memiliki 230 sungai, 57 di antaranya adalah sungai internasional yang besar. Sungai Gangga, Brahmanaputra dan Meghna adalah sungai dengan volume air yang besar.
Pada September 1998, Bangladesh mengalami banjir terparah dalam sejarah modern, sebanyak 300.000 rumah dan 9,7 kilometer jalan terendam. Dengan jumlah korban jiwa sebanyak 1.000 oran dan 30 juta orang yang menjadi tunawisma. Banjir ini diakibatkan oleh curah hujan yang tinggi dan mencairnya salju di Pegunungan Himalaya, selain penebangan hutan yang menyebabkan tanah longsor.
Amerika Serikat, Badai
Amerika Serikat adalah negara yang paling sering diterjang bencana badai, dan yang terbesar adalah pada 1926 dikenal dengan Badai Topa Great Miami. Badai tersebut terjadi di tiga lokasi berbeda di Miami-Dade, Broward, Louisiana dan Mississippi. Badai tersebut menimbulkan keruagian sebesar 105 juta dolar AS saat itu. Kemudian Badai Katrina yang terjadi pada 2005 lalu yang merupakan badai termaha sepanjang sejarah Amerika Serikat. Namun badai paling mematikan adalah yang terjadi pada 1900, yakni Badai Great Galveston. Badai ini menelan korban jiwa sebanyak 8.000 hingga 12.000 manusia, menghancurkan 3.600 bangunan, dan menimbulkan kerugian lebih dari 20 miliar dolar AS. Badai ini menerjang kawasan Texas hingga selatan Galveston dengan kecepatan 131 – 155 Mil/Jam. Dan masih banyak badai yang terjadi di Amerika Serikat.
Australia, Banjir
Meskipun wilayahnya didominasi oleh gurun dan tanah gersang, namun Australia dikenal sebagai negara langganan banjir. Sejak tahun 1806 di Maitland hingga 2012 di wilayah Gippsland dan Melbourne sudah terjadi 36 banjir. Dan banjir besar yang terakhir terjadi yakni pada Maret 2012 di negara bagian South Wales, Queensland dan Victoria. Banjir tersebut menewaskan dua korban jiwa dan memaksa ribuan orang untuk mengungsi. Di Kota Wagga Wagga banjir tersebut mencapai ketinggian 11 meter. Banjir ini disebabkan oleh meluapnya volume air di Sungai Murrumbidgee, akibar hujan deras berkepanjangan.
sumber:berbagai sumber,ensiklopedia unik disekitar kita
Indonesia Banjir dan Gunung Meletus
Indonesia negara yang subur ini berada di kawasan Cincin Api Pasifik, sehingga rentan akan letusan gunung berapi. Selain itu Indonesia memiliki gunung api terbanyak di dunia, dan setiap tahunnya terdapat gunung api yang meletus dengan kekuatan beragam.
Letusan gunung berapi yang paling dahsyat di Indonesia terjadi pada April 1815, ketika itu Gunung Tambora mencapai puncak aktivitas vulkaniknya. Letusan gunung yang terletak di Pulau Sumbawa ini berkekuatan skala 7 VEI (Volcanic Explosivity Index) atau empat kali lebih kuat dari letusan Gunung Krakatau tahun 1883. Letusan Gunung Tambora bahkan terdengar hingga Pulau Sumatera yang jaraknya hampir 2.000 Km, abu vulkaniknya bahkan menghujani Kalimantan, Sulawesi, Jawa dan Maluku. Letusan Tambora menyebabkan 71.000 orang meninggal dunia, dengan 11.000 hingga 12.000 terbunuh secara langsung. Letusan Gunung Tambora pun menyebabkan perubahan cuaca di Amerika Utara dan Eropa.
Jepang, Bencana Gempa
Sobat unik Jepang merupakan negara kepulauan yang terletak di atas Lingkaran Api Pasifik, tepatnya berada di atas pertemuan tiga lempeng tektonik, sehingga tak aneh jika Jepang kerap kali diguncang gempa. Sejak tahun 1900, tercatat telah terjadi sebanyak 17 gempa yang mematikan hingga sekarang. Dengan jumlah korban terbesar akibat bencana gempa yakni pada 1 September 1923, dengan kekuatan gempa 7,9 skala richter sebanyak 143.000 orang meninggal dunia. Namun untuk gempa terburuk selama 1200 tahun terakhir adalah yang terjadi pada 11 Maret 2011 lalu.
Gempa terjadi di lepas Pantai Samudera Pasifik wilayah Tohoku, dengan kekuatan 9.0 skala richter tak pelak menimbulkan gelombang tsunami setinggi 10 meter. Gempa tersebut menelan korban jiwa sebanyal 15.269, 5.363 luka dan 8.526 lainnya dinyatakan hilang.
Bangladesh, Banjir
Selain China dan Australia mungkin yang paling sering mengalami bencana banjir adalah Bangladesh. Hal ini disebabkan karena topografi dan geografi wilayahnya, sebanyak 20-25% kawasan Bangladesh adalah genangan air saat terjadi musim monsoon. Belum lagi negara ini memiliki 230 sungai, 57 di antaranya adalah sungai internasional yang besar. Sungai Gangga, Brahmanaputra dan Meghna adalah sungai dengan volume air yang besar.
Pada September 1998, Bangladesh mengalami banjir terparah dalam sejarah modern, sebanyak 300.000 rumah dan 9,7 kilometer jalan terendam. Dengan jumlah korban jiwa sebanyak 1.000 oran dan 30 juta orang yang menjadi tunawisma. Banjir ini diakibatkan oleh curah hujan yang tinggi dan mencairnya salju di Pegunungan Himalaya, selain penebangan hutan yang menyebabkan tanah longsor.
Amerika Serikat, Badai
Amerika Serikat adalah negara yang paling sering diterjang bencana badai, dan yang terbesar adalah pada 1926 dikenal dengan Badai Topa Great Miami. Badai tersebut terjadi di tiga lokasi berbeda di Miami-Dade, Broward, Louisiana dan Mississippi. Badai tersebut menimbulkan keruagian sebesar 105 juta dolar AS saat itu. Kemudian Badai Katrina yang terjadi pada 2005 lalu yang merupakan badai termaha sepanjang sejarah Amerika Serikat. Namun badai paling mematikan adalah yang terjadi pada 1900, yakni Badai Great Galveston. Badai ini menelan korban jiwa sebanyak 8.000 hingga 12.000 manusia, menghancurkan 3.600 bangunan, dan menimbulkan kerugian lebih dari 20 miliar dolar AS. Badai ini menerjang kawasan Texas hingga selatan Galveston dengan kecepatan 131 – 155 Mil/Jam. Dan masih banyak badai yang terjadi di Amerika Serikat.
Australia, Banjir
Meskipun wilayahnya didominasi oleh gurun dan tanah gersang, namun Australia dikenal sebagai negara langganan banjir. Sejak tahun 1806 di Maitland hingga 2012 di wilayah Gippsland dan Melbourne sudah terjadi 36 banjir. Dan banjir besar yang terakhir terjadi yakni pada Maret 2012 di negara bagian South Wales, Queensland dan Victoria. Banjir tersebut menewaskan dua korban jiwa dan memaksa ribuan orang untuk mengungsi. Di Kota Wagga Wagga banjir tersebut mencapai ketinggian 11 meter. Banjir ini disebabkan oleh meluapnya volume air di Sungai Murrumbidgee, akibar hujan deras berkepanjangan.
sumber:berbagai sumber,ensiklopedia unik disekitar kita
Post a Comment