#Ensiklopedia Unik Disekitar Kita:Hampir setiap wanita menyukai sepatu. Mereka juga tak bisa menghindari godaan makanan manis seperti cake atau es krim. Bagaimana jika keduanya disatukan: sepatu-sepatu bertumit tinggi yang berbentuk kue-kue manis? Sulit ditolak!
Desainer sepatu dari Orlando, Amerika Serikat, Chris Campbell secara cermat membuat berbagai model sepatu yang didekorasi dengan krim, mesis, cokelat, bahkan buah ceri yang sangat mirip dengan aslinya. Bentuk tiga dimensi dekorasi ini membuat kita ingin memakannya.
Chris yang kini membuka toko The Shoe Bakerry, bukan hanya membuat sepatu high heels tapi juga sepatu pump. Desain uniknya meliputi cookies, tart cokelat, red velvet cake, bahkan kue-kue jahe.
"Ide untuk membuat sepatu bertema kue berasal dari kecintaan saya pada cake dan sepatu. Suatu hari saya berpikir mengapa tak menggabungkan kedua hal yang saya sukai ini dalam fashion. Kemudian lahirlah The Shoe Bakery," katanya.
Karena begitu realistik, Chris sampai membuat peringatan di tokonya bahwa sepatu yang tampak lezat itu tidak bisa dimakan dan sepatu tersebut benar-benar bisa dipakai.
Untuk membuat tampilan yang mendekati aslinya, Chris menggunakan medium akrilik. "Untuk membuatnya tampak membeku seperti cake, saya memakai alat-alat pembuat kue, misalnya icing," paparnya.
Ia membandrol sepatu ciptaannya mulai dari harga 60 poundsterling (sekitar Rp 1,1 juta) dan juga menerima sepatu pesanan.
sumber:tribune.news.com,vemale.com,ensiklopedia unik disekitar kita
Desainer sepatu dari Orlando, Amerika Serikat, Chris Campbell secara cermat membuat berbagai model sepatu yang didekorasi dengan krim, mesis, cokelat, bahkan buah ceri yang sangat mirip dengan aslinya. Bentuk tiga dimensi dekorasi ini membuat kita ingin memakannya.
Chris yang kini membuka toko The Shoe Bakerry, bukan hanya membuat sepatu high heels tapi juga sepatu pump. Desain uniknya meliputi cookies, tart cokelat, red velvet cake, bahkan kue-kue jahe.
"Ide untuk membuat sepatu bertema kue berasal dari kecintaan saya pada cake dan sepatu. Suatu hari saya berpikir mengapa tak menggabungkan kedua hal yang saya sukai ini dalam fashion. Kemudian lahirlah The Shoe Bakery," katanya.
Karena begitu realistik, Chris sampai membuat peringatan di tokonya bahwa sepatu yang tampak lezat itu tidak bisa dimakan dan sepatu tersebut benar-benar bisa dipakai.
Bentuk kue dalam sepatu ini dibuat menggunakan alat-alat untuk membuat kue.
Untuk menciptakan "sepatu lezat" ini Chris menggunakan alat-alat yang
memang dipakai untuk membuat kue. Ia membutuhkan waktu dua sampai empat
minggu untuk mengerjakan sepasang sepatu. Untuk membuat tampilan yang mendekati aslinya, Chris menggunakan medium akrilik. "Untuk membuatnya tampak membeku seperti cake, saya memakai alat-alat pembuat kue, misalnya icing," paparnya.
Ia membandrol sepatu ciptaannya mulai dari harga 60 poundsterling (sekitar Rp 1,1 juta) dan juga menerima sepatu pesanan.
sumber:tribune.news.com,vemale.com,ensiklopedia unik disekitar kita
Post a Comment