TRENDING NOW

Wednesday, 19 March 2014

Wanita-Wanita Paling Kejam Dalam Sepanjang Sejarah Dunia

#Ensiklopedia Unik Disekitar Kita:orang-orang berpikir bahwa perempuan di masalalu itu lemah dan tak dapat berbuat apa-apa,tetapi pemikiran itu semuanya terbantahkan,mereka wanita yang memiliki kekuasaan dapat melakukan apa saja yang mereka mau seperti membunuh,menyiksa orang-orang yang membantah perintahnya dan menjadikan tawanan budak,nah untuk kali ini saya akan merangkum beberapa wanita-wanita paling kejam dalam sepanjang sejarah dunia(bagian 1) selamat membaca.

Si Mary yang Berlumuran Darah: Queen Mary I (1516-1558)



Meski hanya memerintah dalam waktu yang singkat, Queen Mary nyatanya meninggalkan jejak dalam sejarah. Mary, satu-satunya anak perempuan Henry VIII dan Chaterine dari Aragon yang masih hidup, adalah seorang penganut Katholik Roma yang taat dan alim, tetapi usaha-usahanya untuk mempertahankan paham Khatolik mirip-mirip cara Kristen.
Mary menjatuhkan hukuman yang kejam terhadap penganut Protestan, dan kemudian membakar lebih dari 300 orang penganut Protestan tersebut dalam periode empat tahun, yang membuat dia kemudian dijuluki “Bloody Mary.” Mary meninggal dunia pada usia 42 di Istana St. James, pada tanggal 17 November, 1558.
Si Ratu Kejam: Queen Elizabeth I (1533-1603)


Lupakan gambaran tentang ratu Elizabeth yang dimainkan dengan excellent oleh Cate Blanchett. Ratu Elizabeth adalah sama kejamnya dengan para pemimpin yang kejam lainnya. Jika Queen Mary membawa England kembali ke Khatolik Roma, maka Elizabeth menindasnya dengan cara sekejam mungkin. Dia memerintahkan ribuan penganut Khatolik di Irlandia dan di England dibunuh.
Dia juga terlibat sepenuhnya dalam gerakan jual beli budak dengan cara mensponsori para pedagang budak untuk menangkap orang-orang Afrika. Dia juga memberi perlindungan pada Queen Mary dari Scotlandia tetapi kemudian mengingkarinya dan memenjarakannya selama 19 tahun sebelum akhirnya membunuhnya.

Sosialita dari Neraka: Delphine Lalaurie (1775-1842)

 

LaLaurie adalah seorang sosialita di New Orleans. Dia cukup dikenal di kalangan atas sampai tanggal 10 April, 1834, ketika dapur rumah gedongnya terbakar ketika dia sedang mengadakan pesta di rumah itu. Para pemadam kebakaran memasuki dapur rumah tersebut melalui courtyard dan menemukan dua orang budak diikatkan ke kompor dengan rantai.
Tampaknya para budak tersebut sengaja menyulut api untuk menarik perhatian para tamu. Mereka mengundang para pemadam kebakaran ke loteng di mana horror yang sebenarnya terjadi. Lebih dari selusin budak dimutilasi dan tubuhnya dirusak hingga tidak bisa dikenali ditemukan terikat dengan diborgol ke lantai atau ke dinding.
Kebanyakan dari para budak tersebut dijadikan bahan percobaan medis yang kejam. Beberapa dari budak yang mereka temukan termasuk seorang wanita yang kedua tungkainya dicopot dan dagingnya disayat-sayat sehingga terlihat seperti ulat bulu (caterpillar), seorang wanita lainnya tungkainya dipotong-potong dan ditata kembali menyerupai seekor kepiting, dan seorang pria yang tampaknya telah mengalami operasi ganti kelamin secara paksa.
Sebagian dari budak tersebut ada yang mulutnya dijahit tertutup sedangkan lainnya tungkainya dijahitkan ke bagian tubuh lainnya. Di antara para budak tersebut ada yang masih hidup ketika ditemukan. Sebelum LaLaurie diseret ke pengadilan, dia melarikan diri dan tidak pernah ditemukan.

Lady of Cachtice yang Berlumuran Darah: Elizabeth Bathory (1560-1614)

 


Meski dia dilahirkan sebagai puteri (countess) berkebangsaan Hungaria, Elizabeth Bathory juga dilabeli sebagai wanita pembunuh serial yang paling banyak sepanjang sejarah sehubungan dengan tuduhan atas siksaan dan pembunuhan yang dilakukannya terhadap lusinan gadis. Meski tuduhan bahwa dia mandi dengan darah para korbannya hanyalah sebuah cerita, namun tuduhan mutilasi dan impalement (membunuh dengan menusuk) yang dilakukannya adalah benar. Pada tahun 1610, Raja Mathias mengirim sejumlah pria ke istananya untuk melakukan penyelidikan setelah mendengar rumor tentang kekerasan yang diakukannya. Para pria tersebut menemukan seorang gadis tewas dan satu lagi sedang sekarat. Ada juga seorang wanita lainnya yang terluka parah dan beberapa wanita lainnya dikurung. Korban Bathory pada mulanya adalah gadis-gadis petani yang tertarik dengan tawarannya bekerja sebagai pelayan di istananya dengan gaji yang besar. Tak lama kemudian, dia mulai membunuh para anak gadis dari kalangan bawah, yang dikirim oleh orang tua mereka untuk mempelajari etiket.


Sebagain dari korbannya diculik. Bathory kemungkinan memukul para korbannya sampai mati; memutilasinya, atau membakar tangan, wajah dan alat kelamin mereka dan bagian tubuh lainnya; dan membiarkan mereka kelaparan hingga tewas. Jumlah total korbannya tidak diketahui tetapi diperkirakan mencapai ratusan.

Si Nyonya Racun: Mary Anne Cotton (1832-1873)

 


Berbicara mengenai “ibu” yang sebenarnya, seorang ibu Inggris, Mary Anne Cotton disebut-sebut telah membunuh hingga 20 orang dengan racun arsenik. Pada usia 20 tahun, Cotton menikah dengan William Mowbray, pindah ke Plymouth dan mempunyai lima orang anak. Empat dari anak-anak ini meninggal dunia karena sakit perut atau tipes. Pasangan ini kembali pindah ke Timurlaut di mana dia kembali mempunyai anak sebanyak tiga orang. Semuanya meninggal dunia. Mowbray juga meninggal dunia karena radang usus, pada bulan Januari 1865. Cotton kemudian menikah dengan suaminya yang kedua, George Ward, yang kemudian juga meninggal dunia karena radang usus. Kemudian dua dari anaknya yang tersisa juga meninggal dunia. Setelah seorang lagi anaknya menyusul ke akherat, surat khabar lokal tertarik dengan kasus itu dan menemukan sesuatu yang mengerikan. Ketika dia hidup berpindah-pindah di sekitar Inggris Utara, Cotton kehilangan tiga orang suami, ibunya, seorang kekasih, seorang teman dan selusin anak, yang semuanya meninggal dunia karena penyakit perut atau gangguan usus. Cotton membunuh mereka semua. Pada tanggal 24 Maret 1873, Cotton digantung di Penjara Durham County.

sumber:berbagai sumber,ensiklopedia unik disekitar kita

Post a Comment

  • Posts
  • Comments
  • Pageviews
 
Copyright © 2014 pedasbanget.com. Designed by OddThemes