Pedasbanget.tk[Data dan Berita]:Duanjay pernah disarankan dokter untuk mengamputasi tangannya, tapi ia
tak mau. Perempuan itu memilih ke ahli lain untuk menyembuhkan
penyakitnya. Pada usia 25 tahun, ia menjalani operasi.
Alih-alih memperbaiki, operasi justru membuat kondisi tangannya lebih buruk. Pada operasi pertama, dokter yang menanganinya tak mengangkat lemak di tangan, tapi hanya membuka kulitnya.
Mereka tak berani mengangkat lemak karena takut merusak bagian syaraf," kata Duanjay.
Lima bulan kemudian, wanita yang kini tinggal dengan adik dan keponakan itu merasakan sakit pada pergelangan tangannya dan beberapa kali tak bisa tidur. Dia pun pergi ke dokter lain. Operasi kedua dilakukan.
"Pada operasi kedua, dokter berhasil mengangkat 700 gram lemak dan darah dari tanganku, tapi satu bulan kemudian, gumpalan itu tumbuh kembali," keluh Duanjay.
Beberapa bulan kemudian, dokter bedah plastik dari Universitas Kitasato Jepang, Eiju Uchinuma menghubungi Duanjay. Kata si dokter, penyakit yang dideritanya sangat langka dan tak bisa disembuhkan.
Saya didiagnosis sebagai orang pertama di dunia yang menderita Macrodystrophia Lipomastosa dari bahu ke jari-jari pergelangan tangan. Penyebab penyakit ini belum diketahui, karena itu tidak dapat disembuhkan," tandas Duanjay.
Duanjay pernah disarankan dokter untuk mengamputasi tangannya, tapi ia tak mau. Perempuan itu memilih ke ahli lain untuk menyembuhkan penyakitnya. Pada usia 25 tahun, ia menjalani operasi.
Alih-alih memperbaiki, operasi justru membuat kondisi tangannya lebih buruk. Pada operasi pertama, dokter yang menanganinya tak mengangkat lemak di tangan, tapi hanya membuka kulitnya.
Mereka tak berani mengangkat lemak karena takut merusak bagian syaraf," kata Duanjay.
Lima bulan kemudian, wanita yang kini tinggal dengan adik dan keponakan itu merasakan sakit pada pergelangan tangannya dan beberapa kali tak bisa tidur. Dia pun pergi ke dokter lain. Operasi kedua dilakukan.
Pada operasi kedua, dokter berhasil mengangkat 700 gram lemak dan darah dari tanganku, tapi satu bulan kemudian, gumpalan itu tumbuh kembali," keluh Duanjay.
Beberapa bulan kemudian, dokter bedah plastik dari Universitas Kitasato Jepang, Eiju Uchinuma menghubungi Duanjay. Kata si dokter, penyakit yang dideritanya sangat langka dan tak bisa disembuhkan.
Saya didiagnosis sebagai orang pertama di dunia yang menderita Macrodystrophia Lipomastosa dari bahu ke jari-jari pergelangan tangan. Penyebab penyakit ini belum diketahui, karena itu tidak dapat disembuhkan," tandas Duanjay.
sumber:dailymail.co.uk,liputan6.com,pedasbanget.tk
Alih-alih memperbaiki, operasi justru membuat kondisi tangannya lebih buruk. Pada operasi pertama, dokter yang menanganinya tak mengangkat lemak di tangan, tapi hanya membuka kulitnya.
Mereka tak berani mengangkat lemak karena takut merusak bagian syaraf," kata Duanjay.
Lima bulan kemudian, wanita yang kini tinggal dengan adik dan keponakan itu merasakan sakit pada pergelangan tangannya dan beberapa kali tak bisa tidur. Dia pun pergi ke dokter lain. Operasi kedua dilakukan.
"Pada operasi kedua, dokter berhasil mengangkat 700 gram lemak dan darah dari tanganku, tapi satu bulan kemudian, gumpalan itu tumbuh kembali," keluh Duanjay.
Beberapa bulan kemudian, dokter bedah plastik dari Universitas Kitasato Jepang, Eiju Uchinuma menghubungi Duanjay. Kata si dokter, penyakit yang dideritanya sangat langka dan tak bisa disembuhkan.
Saya didiagnosis sebagai orang pertama di dunia yang menderita Macrodystrophia Lipomastosa dari bahu ke jari-jari pergelangan tangan. Penyebab penyakit ini belum diketahui, karena itu tidak dapat disembuhkan," tandas Duanjay.
Duanjay pernah disarankan dokter untuk mengamputasi tangannya, tapi ia tak mau. Perempuan itu memilih ke ahli lain untuk menyembuhkan penyakitnya. Pada usia 25 tahun, ia menjalani operasi.
Alih-alih memperbaiki, operasi justru membuat kondisi tangannya lebih buruk. Pada operasi pertama, dokter yang menanganinya tak mengangkat lemak di tangan, tapi hanya membuka kulitnya.
Mereka tak berani mengangkat lemak karena takut merusak bagian syaraf," kata Duanjay.
Lima bulan kemudian, wanita yang kini tinggal dengan adik dan keponakan itu merasakan sakit pada pergelangan tangannya dan beberapa kali tak bisa tidur. Dia pun pergi ke dokter lain. Operasi kedua dilakukan.
Pada operasi kedua, dokter berhasil mengangkat 700 gram lemak dan darah dari tanganku, tapi satu bulan kemudian, gumpalan itu tumbuh kembali," keluh Duanjay.
Beberapa bulan kemudian, dokter bedah plastik dari Universitas Kitasato Jepang, Eiju Uchinuma menghubungi Duanjay. Kata si dokter, penyakit yang dideritanya sangat langka dan tak bisa disembuhkan.
Saya didiagnosis sebagai orang pertama di dunia yang menderita Macrodystrophia Lipomastosa dari bahu ke jari-jari pergelangan tangan. Penyebab penyakit ini belum diketahui, karena itu tidak dapat disembuhkan," tandas Duanjay.
sumber:dailymail.co.uk,liputan6.com,pedasbanget.tk
Post a Comment