TRENDING NOW

Tuesday, 28 July 2015

Hari Ini:28 Juli 1750-Meninggalnya Johan Sebastian Bach,Salah Satu Komposer Terbesar Dalam Sejarah Musik Barat

Pedasbanget.com[Today]:Johann Sebastian Bach adalah musisi besar dari Jerman yang terkenal sebagai komponis, pemain organ, biola, dan "harpsichord" (piano kuno -- red.), pada awal abad ke-18. Ia adalah komponis terbaik pada era Barok dan merupakan tokoh paling berpengaruh dalam musik klasik. "Jesu, Joy of Man Desiring", "Christmas Oratorio, dan "Passion According to St. Matthew" adalah karya-karya besarnya yang terkenal hingga kini dalam musik gerejawi. Pria kelahiran 21 Maret 1685 di Thuringia, Jerman, ini adalah anak ke-8 dari pasangan Johann Ambrosius dan Maria Elisabeth Lämmerhirt, keluarga musisi hebat.
Saat berusia 10 tahun, Bach sudah menjadi yatim piatu dan tinggal bersama keluarga kakak tertuanya, Johann Christoph Bach, seorang pemain organ gereja di Ohrdruf. Dialah yang kemudian memberikan pendidikan musik lebih lanjut kepada Bach dan mendaftarkannya di sekolah lokal. Bach tinggal bersama keluarga kakaknya hingga berusia 15 tahun.


Berkat keindahan suara soprannya, pada usia 14 tahun, Bach mendapat beasiswa di sekolah bergengsi St. Michael di Lüneburg. Di sana, ia mempelajari alat musik organ dan "harpsichord". Diyakini bahwa saat di Lüneburg, Bach memperoleh kesempatan mengunjungi gereja St. John dan mendengarkan permainan (mungkin juga memainkan) organ terkenal gereja tersebut, yang dimainkan oleh Georg Böhm, seorang organis terkemuka, yang kemudian banyak memengaruhi Bach.
Awal Karier
Lulus sekolahnya pada tahun 1703, Bach mendapat pekerjaan pertamanya sebagai musisi pengiring di kapel istana Duke Johann Ernst di Weimar. Di sana, ia berperan sebagai pemain biola atau organ pada waktu-waktu tertentu.
Reputasi Bach sebagai pemain musik semakin bertumbuh, dan keterampilan teknisnya yang hebat menolongnya mendapatkan posisi sebagai organis di Gereja St. Boniface di Arnstadt. Ia bertanggung jawab untuk bermain musik dalam acara-acara ibadah dan acara-acara khusus, serta memberikan pengajaran musik dan melatih paduan suara. Sebagai seorang pria muda yang mandiri, dan kadang-kadang sombong, Bach tidak rukun dengan murid-muridnya. Karena itu, ia mendapatkan teguran dari pejabat gereja karena tidak cukup sering melatih murid-muridnya.
Bach kemudian pergi meninggalkan tugasnya selama beberapa bulan, pada tahun 1705-1706, walaupun secara resmi hanya menerima cuti beberapa minggu dari gereja. Ia mengunjungi seorang organis dan komponis besar, Dieterich Buxtehude, di utara kota Lübeck. Dengan cepat, gaya Buxtehude berpengaruh pada karya-karya awal Bach.
Pada 1707, Bach meninggalkan Arnstadt untuk mengambil posisi sebagai organis di Gereja St. Blaise di Mühlhausen, yang membuatnya mendapat peningkatan honor secara signifikan, serta perbaikan kondisi dan paduan suara yang lebih baik. Belakangan, gaya bermusik Bach bertentangan dengan pendeta gereja. Bach menciptakan pengaturan yang kompleks dan ia senang merangkai garis melodi yang berbeda bersama-sama. Sementara itu, pendetanya percaya bahwa musik gereja adalah musik yang sederhana. Salah satu karya Bach yang paling terkenal dari masa ini adalah kantata "Gottes Zeit ist die Zeit Allerbeste,"(Waktu Tuhan adalah yang Terbaik -- red.) juga dikenal sebagai "Actus Tragicus."
Bekerja untuk Istana
Setahun kemudian, Bach kembali ke istana Duke Wilhelm Ernst di Weimar untuk menerima posisi sebagai organis, sampai akhirnya menjadi direktur musik pada tahun 1714. Ia menulis banyak kantata gereja dan beberapa komposisi terbaiknya untuk instrumen organ. Selama di Weimar, Bach menulis "Toccata and Fugue in D Minor". Ia juga menyusun kantata "Herz und Mund und Tat," (Hati dan Mulut dan Perbuatan). Satu bagian dari kantata ini, yang disebut "Jesu, Joy of Man Desiring" dalam bahasa Inggris, menjadi sangat terkenal. Iman Lutheran Bach ternyata banyak memengaruhi karya-karya musiknya bagi gereja.
Pada tahun 1717, Bach menerima posisi dari Pangeran Leopold dari Anhalt-Cöthen. Tetapi, Duke Wilhelm Ernst tidak mau membiarkan Bach pergi, bahkan memenjarakannya selama beberapa minggu ketika Bach mencoba pergi. Pada awal Desember, karya Bach dirilis dan ia diizinkan untuk pergi ke Cöthen. Di lain pihak, Pangeran Leopold adalah seorang musisi yang sangat menghargai bakat dan kemampuan Bach, yang membayarnya dengan baik dan memberinya ruang yang cukup besar dalam berkarya, serta melakukan pertunjukan. Pangeran Leopold adalah seorang Calvinis dan tidak menggunakan musik yang rumit dalam ibadahnya. Oleh karena itu, sebagian besar pekerjaan Bach dari periode ini bersifat sekuler.
Di Cöthen, Bach mencurahkan banyak waktunya untuk membuat musik instrumental, menulis konserto (komposisi musik yang biasanya terdiri atas tiga bagian, yang biasanya satu instrumen solo [misalnya, piano, biola, selo, atau suling] disertai dengan orkestra -- red.) untuk orkestra, musik untuk tarian, dan sonata (sepotong karya yang dimainkan sebagai pembanding dari kantata -- red.) untuk beberapa instrumen. Ia juga menulis beberapa bagian untuk instrumen solo, termasuk beberapa karya biola terbaiknya. Komposisi musik sekulernya masih mencerminkan komitmen imannya yang mendalam. Bach sering menulis inisial INJ untuk bahasa Latin, In Nomine Jesu, atau "dalam nama Yesus," pada lembaran-lembaran musiknya.
Dalam penghormatan kepada Duke of Brandenburg, Bach menciptakan serangkaian konserto orkestra, yang kemudian dikenal sebagai "Brandenburg Concerto". Pada tahun 1721, konserto ini dianggap sebagai sebagian karya Bach yang terbesar. Bach menyelesaikan buku pertama dari "The Well-Temepered Clavier" di sekitar waktu ini.
Pekerjaan di Leipzig
Pada tahun 1723, Bach menandatangani kontrak untuk menjadi direktur musik dan guru di Gereja St. Thomas, Leipzig. Ia diminta mengajar beryanyi bagi murid-murid di sekolah St.Thomas dan menyiapkan musik gereja bagi gereja-gereja utama di Leipzig. Dengan musik baru yang dibutuhkan untuk pelayanan ibadah setiap minggu, Bach memosisikan dirinya untuk menulis kantata. The "Christmas Oratorio" yang disusunnya adalah sebuah rangkaian enam kantata yang mencerminkan masa-masa Natal.
Bach juga menciptakan interpretasi musik dari Alkitab dengan menggunakan paduan suara, solo, dan recitatives (gaya penyampaian dalam kantata, oratorio, atau opera -- red.). Selama 6 tahun pertama di Leipzig (1723-1729), komposisi Bach yang paling mengesankan adalah kantata-kantata sucinya (musim-musim empat tahunan), dan "St. John and St. Matthew Passions". Karya-karya ini diyakini sebagai karya "kecintaan"-nya, dan "Passion According to St. Matthew" adalah yang paling terkenal. Komposisi musik ini, yang ditulis sekitar tahun 1727 atau 1729, menceritakan kisah dalam Injil Matius pasal 26 dan 27. Karya ini ditampilkan sebagai bagian dari ibadah Jumat Agung.
Salah satu karya besarnya dalam musik rohani adalah "Mass in B Minor." Pada tahun 1733, ia telah mengembangkan bagian dari karyanya tersebut, yang dikenal sebagai Kyrie dan Gloria. Ia mempresentasikan naskah dari karyanya tersebut kepada Raja Polandia, Grand Duke of Lithuania, dan di depan masyarakat Saxony. Bach kemudian melengkapi karyanya itu dengan menambahkan Credo (pengakuan iman -- red.), Sanctus, dan Agnus Dei.
Tahun-Tahun Terakhir
Pada tahun 1740, Bach berjuang dengan penglihatannya, tetapi ia terus bekerja meskipun mengalami masalah dengan matanya. Dalam kondisi seperti itu, Bach tetap melakukan perjalanan dan pertunjukan musik, serta mengunjungi Frederick Agung, Raja Prusia pada tahun 1747. Ia bermain musik untuk raja dan membuat sebuah komposisi musik baru di sana. Ketika kembali ke Leipzig, Bach memperhalus karyanya dan memberi Frederick satu rangkaian "fugue"(komposisi kontrapungtal yang memperkenalkan sebuah melodi atau frase pendek yang kemudian secara berturut-turut diambil oleh orang lain dan dikembangkan dengan menjalin bagian-bagiannya) yang disebut "Musical Offering."
Pada 1749, Bach memulai komposisi baru yang disebut "The Art of Fugue," tetapi ia tidak dapat menyelesaikan karyanya tersebut. Ia mencoba untuk memperbaiki penglihatannya dengan menjalani operasi pada tahun berikutnya, tetapi malah berakhir dengan kebutaan. Belakangan, pada tahun tersebut, Bach menderita stroke. Ia meninggal di Leipzig pada tanggal 28 Juli 1750.
Selama hidupnya, Bach lebih dikenal sebagai seorang organis daripada komponis. Dalam musik, ia ahli dalam menerapkan dan mempertahankan emosi yang berbeda. Ia juga seorang pendongeng ahli yang sering menggunakan melodi untuk menyarankan tindakan atau peristiwa. Dalam karya-karyanya, Bach menarik gaya musik yang berbeda dari seluruh Eropa, termasuk Prancis dan Italia. Komposisi musik Bach masih dikagumi oleh orang-orang yang mengikuti jejaknya, termasuk Wolfgang Amadeus Mozart dan Ludwig van Beethoven. Reputasinya menerima penghargaan besar pada tahun 1829, ketika komponis Jerman Felix Mendelssohn memperkenalkan kembali karya Bach "Passion According to St. Matthew."
Kehidupan Pribadi
Pada tahun 1706, Bach menikah dengan sepupunya, Maria Barbara Bach. Pasangan ini memiliki tujuh anak, tiga di antaranya meninggal ketika masih bayi. Saat Bach tengah bepergian dengan Pangeran Leopold pada tahun 1720, Maria tiba-tiba meninggal. Setahun kemudian, Bach menikahi seorang penyanyi sopran bernama Anna Magdalena Wülcken yang berusia 17 tahun lebih muda darinya. Mereka memiliki 13 anak, namun hanya enam dari mereka yang bertahan hingga dewasa.
Anak-anak Bach mewarisi darah seniman musik dari ayah dan kakek-kakek mereka. Sebagian dari anak-anaknya mengikuti jejak Bach sebagai musisi dan komponis besar. Dua anak dari pernikahan pertamanya, Wilhelm Friedemann Bach dan Carl Philipp Emanuel Bach, menjadi komponis yang penting dalam dunia musik. Sedangkan anak-anak dari pernikahan keduanya, Gottfried Heinrich, Johann Christoph Friedrich, and Johann Christian, juga menjadi musisi-musisi yang berpengaruh dalam dunia musik.

sumber:wikipedia.org,berbagai sumber,pedasbanget.com

Post a Comment

  • Posts
  • Comments
  • Pageviews
 
Copyright © 2014 pedasbanget.com. Designed by OddThemes