TRENDING NOW

Wednesday 16 April 2014

Desa-Desa Penuh Misteri Di Dunia

#Ensiklopedia Unik Disekitar Kita:desa ialah sebuah tempat wilayah kampung yang di diami oleh warga yang sangat terbatas,desa-desa di dunia ini miliki hal unik dan aneh sekaligus menyeramkan yang penuh misteri,desa apa sajakah itu,let's check this out.

Desa Nagoro,di jepang,desa penuh boneka dari pada populasi manusia



Sebuah Desa di negara Jepang ini begitu ganjil, Dan juga sedikit menyeramkan. Pasalnya, desa ini hanya dihuni oleh boneka-boneka yang keberadaannya melebihi populasi manusia yang menghuni desa tersebut.
Desa ini tersembunyi di sebuah lokasi yang terpencil menjadikan Desa Nagoro yang ditinggali oleh jumlah boneka yang begitu banyak ini menjadi semakin misterius. Desa Nagoro berlokasi di Pulau Shikoku, sebuah pulau terkecil dari empat pulau utama di negara Jepang.

Desa Nagoro hanya berpenduduk sekitar 50 warga penduduk, sementara jumlah boneka yang memiliki ukuran sama dengan ukuran manusia yang menghuni desa ini sebanyak 150 boneka. Setiap boneka menyimbolkan warga penduduk desa yang sudah meninggal dunia atau pindah.

Boneka boneka ini sengaja diciptakan oleh salah seorang penduduk lokal bernama Mizuki Ayona. Mizuki mempergunakan bahan bahan seperti jerami, kain perca serta pakaian bekas. Boneka ini kemudian ditaruh di setiap sudut tempat di desa ini, seperti sekolah-sekolah persimpangan jalan.

Di sebuah bangunan sekolah tampak terlihat boneka yang telah ditinggalkan, boneka ini menyimbolkan seorang siswa sekolah itu yang telah tewas. Anda juga dapat menyaksikan boneka boneka ini sedang mengantri di sebuah halte bus, atau duduk diantara tumpukan jerami seperti layaknya petani.

“Desa ini merupakan salah satu lokasi yang paling susah untuk disambangi. Kami memperkirakan sekitar empat tahun ke depan desa ini akan ditinggalkan, hingga saat ini kami belum mengetahui apa karena para penduduknya pindah atau bahkan meninggal,” ungkap Ken Osettrof selaku Direktur Toursgallery, salah satu agen wisata yang membawa para wisatawan ke desa ini.
“Namun satu hal yang harus diketahui adalah Anda tidak bisa menemukan desa ini di dalam peta”, jelasnya.

Desa Yabeh,desa di jayapura,papua.


Desa Yabeh mungkin namanya tak seterkenal Desa Asey dan Abar. Desa ini merupakan sebuah desa adat yang terletak di salah satu pulau di tengah Danau Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua.

Desa ini menyimpan kisah penuh misteri. Salah satunya adalah Tifa Keramat yang berusia lebih dari 200 tahun. Tifa ini disimpan dan dipelihara oleh keluarga Felle secara turun temurun.


Tifa atau gendang khas Papua keramat ini terbuat dari kulit manusia bagian dada. Sebenarnya, Tifa ini sepasang yaitu Tifa Laki-laki dan Tifa Perempuan. Namun kini Tifa Perempuan berada di Museum Leiden Belanda.


Konon, Tifa ini berbunyi sebagai penanda ada warga yang akan meninggal dunia. Anehnya, Tifa berbunyi sendiri. Semakin aneh karena bila Tifa di Yobeh berbunyi, maka Tifa pasangannya di Belanda ikut berbunyi bersamaan.


Bukan hanya itu, masih ada tempat lain yang bisa Anda kunjungi. Seperti pulau-pulau lain di Danau Sentani, Desa Yobeh punya gereja peninggalan kolonial Belanda. Gereja Bethel Yobeh ini masih digunakan sebagai tempat beribadat masyarakat setempat, terutama pada Minggu pagi. 
Desa Kodinhi,desa penuh anak kembar,dari india
 

Siapa pun mungkin kesulitan mengenali anak-anak di Desa Kodinhi, Kerala, India. Sebab, sedikitnya ada 100 pasang anak kembar terlahir di desa tersebut. Dua puluh pasang di antaranya mengenyam pendidikan di sekolah menengah yang sama, yakni Seethi Sahib Memorial, Distrik Malappuram.




Tak heran jika guru di sekolah itu mendapat tugas tambahan untuk menghapal muridnya satu per satu. Kedua puluh pasang anak kembar itu berjenis kelamin sama dan merupakan kembar identik. Para guru kerap salah saat menyapa nama mereka. Apalagi setiap pasang anak kembar hanya dibedakan dengan belahan rambut.


Salah satu pasangan kembar mengatakan, tanda lahir di leher merupakan salah satu pembeda mereka. Selebihnya mereka nyaris sama.

Warga Desa Kodinhi yang mayoritas muslim juga mengatakan, keberadaan anak kembar di desa itu bukan hal yang aneh. Mereka mengangapnya sebagai hal istimewa yang dianugerahkan Sang Pencipta.

Kebanyakan anak kembar juga lahir di rumah sakit yang sama. Menurut gynaecologist rumah sakit setempat, selama 10 tahun ia bekerja tercatat ada 100 hingga 150 kembar. Lima atau enam di antaranya kembar tiga. Kenyataan itu melahirkan misteri yang menarik untuk diteliti lebih lanjut.
Desa Kuskoy,di turki,desa yang penduduknya bisa berkomunikasi dengan burung

Jauh sebelum orang-orang di Kuskoy, sebuah desa kecil yang penuh misteri di Turki, memiliki listrik, mereka menemukan cara sederhana yang brilian untuk berkomunikasi dari jarak jauh, yakni dengan bersiul. Orang Kuskoy menyebutnya "bahasa burung" atau kus dili. Istilah ini membuat desa Kuskoy disebut sebagai Desa burung.


Cara berkomunikasi yang misterius dan unik ini diciptakan lebih dari 400 tahun yang lalu. Dahulu, penduduk setempat harus melewati medan tidak beraturan yang membuat perjalanan mereka menjadi sangat sulit. Penduduk desa pun terpikir untuk membuat komunikasi jarak jauh menjadi lebih mudah. Kuskoy Terinspirasi oleh nyanyian para burung yang terbang di atas pegunungan, penduduk desa pun mulai mencoba untuk menyiulkan suku kata dari bahasa Turki.



Cara berkomunikasi semacam ini terbukti jauh lebih efektif dan lebih menghemat energi daripada mereka harus berteriak atau berjalan menghampiri orang yang ingin mereka ajak bicara. Kini, penduduk desa dapat melakukan percakapan panjang antara satu sama lain hanya dengan bersiul. Sejak tahun 1986, ketika akhirnya desa Kuskoy mendapat listrik, masing-masing penduduk telah menjadi sangat dekat antara satu dengan lainnya.


Kuskoy Namun, para anak muda satu per satu mulai meninggalkan desa itu untuk mencari kerja di perkotaan yang dianggap lebih maju. Sekarang karena sebagian penduduk sudah memiliki ponsel, bahasa misteri burung mulai ditinggalkan dan hampir punah. Kuskoy yang terletak di distrik Canakci kini dikepalai oleh Mehmet Fatih Kara yang percaya bahwa bahasa burung harus tetap dilestarikan dan harus membuatnya menjadi lebih populer di kalangan anak muda.

Sebagaimana dilansir Odditycentral, sekitar 2.000 orang ikut ambil bagian dalam festival Kuskoy setiap tahun. Meski demikian, dalam beberapa tahun terakhir, para tetua desa merasa kecewa karena penduduk muda tampaknya lebih tertarik untuk menari dan bermain musik ketimbang menggunakan bahasa burung Kuskoy. 
Desa atau kota,ya desa brigadoon desa yang muncul sehari dalam seabad

Skotlandia selain terkenal dengan legenda Nessie, monster di Danau Lochness, juga memiliki sakibul hikayat yang penuh misteri, yakni kota Brigadoon. Kabarnya, kota ini hanya muncul selama 1 hari saja dalam 100 tahun.

Kota kecil ini terletak di dataran tinggi bonny Scotland. Dikisahkan, Brigadoon tiba-tiba hilang di tahun 1754. Anehnya, penduduk di kota ini seolah menjadi panjang umur, karena setiap muncul satu kali dalam seabad, usia mereka hanya bertambah satu hari.

Mereka tidur selama 100 tahun - dalam hitungan penduduk Brigadon, waktu tersebut seperti malam hari saja. Bisa diterka, bila seseorang yang tinggal di Brigadoon meninggal pada usia 70 tahun artinya ia hidup selama 25 ribu abad lebih! 
Siapa pun yang beruntung bisa memasuki Brigadoon pada hari kemunculannya akan merasa begitu gembira, seolah masuk ke taman surga. Sayangnya, hanya bisa tinggal sehari saja karena desa ini kembali tertutup kabut dan menghilang.
Ada sebuah cerita yang berkembang dan diyakini menjadi bukti keberadaan Brigadoon. Suatu saat ada dua penggembala sedang mencari ternak mereka di dataran tinggi Skotlandia. Tiba-tiba mereka merasakan hari menjadi cerah, matahari bersinar dengan indahnya. Padahal dataran ini selalu berkabut setiap hari.

Saat menikmati cahaya matahari, kambing gembalaan mereka muncul begitu saja. Dua gembala ini pun jadi semakin takjub. Di salah satu sisi lembah, mereka melihat sebuah kota kecil dengan jalan-jalan yang indah laksana dalam lukisan.

Mereka pun berbalik arah menuju desa mereka sendiri ingin memberitahu orang-orang. Ketika warga desa berlari mengikuti dua gembala ini, kabut kembali datang dan menelan Brigadoon kembali.
Pada tahun 1954, kisah dari Mitos Brigadoon pun diadaptasi dalam sebuah film musikal dengan judul yang sama yaitu Brigadoon. Kini setiap 100 tahun sekali menjadi hari peringatan Brigadoon dengan parade dan tarian. 
sumber:ensiklopedia unik disekitar kita

Post a Comment

  • Posts
  • Comments
  • Pageviews
 
Copyright © 2014 pedasbanget.com. Designed by OddThemes