Pedasbanget.tk[Peoples]:sungguh luar biasa mereka,walaupun mereka masih kecil tetapi sudah membanggakan kedua orang tua mereka,dengan hati yang masih polos,mereka bisa menghafal al-qur'an di luar kepala mereka,beserta artinya juga,saya saja belum tentu bisa seperti anak ini,yuk kenalan dengan anak-anak ajaib penghafal al-qur'an ini.
Sayyid Muhammad Husein Tabataba'i
Padahal sebagaimana diketahui, orang yang telah berusia senja biasanya sulit untuk mengingat nama orang yang dekat dengannya, terlebih untuk menghafal Al Qur’an yang terdiri dari 600 halaman dan terkenal dengan kekuatan balaghoh dan kefasehannya.
Syarifuddin Khalifah
Sebuah kenyataan yang membuktikan kekuasaan Alloh telah terjadi di kota kecil Arusha di Utara Tanzania Afrika Timur. Lahirnya seorang anak, bernama Syarifuddin Khalifah dalam usia 1.5 telah hapal al-Quran di luar kepala padahal terlahir dari keluarga Kristen Katolik. Bapaknya bernama Francis Fundinkira sedang ibunya bernama Domisia Kimaro. Tidak hanya itu, anak ini dalam usia 1 bulan sudah bisa bicara, di usia 1.5 tahun bisa melaksanan sholat 5 waktu tanpa ada yang mengajarinya. Menguasai bahasa asing saat umur 5 tahun. Dan telah mengislamkan ribuan orang.
Namun, untuk Syarifudin tidak seperti
Hussein, dia tidak belajar dan tidak diajari karena orang tuanya
beragama kristen di saat dia belum lahir dan sesudah lahir saat itu. Dan
bahkan anehnya pula, dia tidak hanya hafal al-Quran 30 juz, tapi dia
juga mampu menghafal Injil secara lengkap dengan baik. Apa yang terjadi
dengan Syarifuddin sungguh berbeda dengan yang terjadi pada Husein.
Sebagian orang meyakini bahwa ilmu yang dimiliki Syarifuddin adalah ilmu
Laduni (Ilmu yang merupakan anugerah dari Alloh SWT kepada hambanya
yang dikehendaki-Nya tanpa melalui proses belajar).
Musa Bin La Ode,Bangka,Indonesia
Musa, Bocah penghafal Alquran asal Bangka, ternyata menyita perhatian banyak orang. Tak hanya saat beraksi dalam lomba menghafal Alquran di Jakarta, sebelum itu bocah yang belum genap berusia enam tahun itu telah membuat Bupati Bangka Barat, Zuhri M Syazali, terharu.
Kisah itu terjadi saat penutupan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Kabupaten Bangka Barat pada 26 April yang lalu. Kala itu, sang bupati memberikan soal kepada Musa untuk membaca surat Al-furqon. Hasilnya, tantangan itu dengan mudah dilalui oleh Musa yang kala itu sudah hafal 26 juz Alquran.
"Saya terharu karena ayat Al-furqon ini saya hafalkan sewaktu saya menempuh pendidikan di Madinah dulu, ternyata anak yang belum genap berusia 6 tahun ini sudah hafal surat tersebut, subhannallah," ucap Zuhri kala itu, seperti dikutip Dream.co.id dari laman Kementerian Agama Kantor Wilayah Bangka Belitung, Rabu 2 Juli 2014.
Ya, memang Zuhri dan penonton kala itu dibuat tercengang. Mereka tercengang karena Musa tak sekedar hafal bacaan ayat Alquran, namun juga juga hafal dengan nama surat-surat Alquran.
"Subhannallah ini benar-benar kebesaran Allah karena kalau kita pikir secara logika ini tidak bisa kita pikir secara rasional anak yang baru berusia 5 tahun 8 bulan, yang masih suci ini ternyata sudah bisa menghafalkan Alquran 26 juz tetapi malam ini terjadi dan sebagaimana telah kita saksikan tadi," kata Zuhri.
Menurut Zuhri, pada prinsipnya Alquran memberikan kemudahan bagi manusia karena memberikan petunjuk bagi umat muslim. Oleh karena itu, tambah dia, Musa bin La Ode berserta orangtuanya bisa menjadi inspirasi bagi orangtua dan anak-anak lainnya untuk menghafal ayat-ayat suci Alquran.
"Karena selaku orangtua kita ingin anak-anak kita nanti menjadi generasi penerus bagi bangsa dan negara dan kita ingin juga anak-anak kelak menjadi generasi pemimpin yang bertakwa di masa yang akan datang salah satu indikator pemimpin yang bertakwa itu adalah dengan hafalnya Alquran," tambah Zuhri.
Beberapa waktu yang lalu, aksi Musa juga memukau juri dan penonton lomba menghafal Alquran di Jakarta. Saking terharunya, para penonton dan juri sampai meneterkan air mata haru. Salah satu juri bahkan menghampiri dan mencium tangan bocah yang sekarang sudah hafal 29 juz Alquran itu.
sumber:pincuran.com,merdeka.com
Sayyid Muhammad Husein Tabataba'i
Sayyid
Muhammad Husein Tabataba'i, Lahir pada tanggal 16 Februari 1991 di kota
Qom, sekitar 135 kilometer dari Teheran, ibu kota Iran. Dia adalah Doktor Cilik Hafal dan Paham Alquran. Dia
mendapat gelar Doktor pada usia 7 tahun di Hijaz Collage Islamic
University yang terletak di jantung wilayah Kerajaan Inggris,sekitar 32
kilometer dari kota Birmingham.
Dia menjalani ujian selama 210 menit dan memperoleh nilai 93. Sesuai standar dari Hijaz Collage Islamic University, dengan nilai 93, Husein menerima ijazah Doktor Honoris Causa dalam bidang “Science of The Retention of The Holy Quran ”.
Jika Anda seorang muslim, pada usia berapa Anda belajar membaca Al Quran, dan berapa juz yang Anda hafal? Umumnya anak - anak muslim di Indonesia mulai belajar mengaji pada usia sekolah dasar.
Dulu, orang tua memanggil ustadz/ustadzah ke rumah untuk mengajar anak-anaknya mengaji. Namun
kini, seiring maraknya Taman Pendidikan Al Quran (TPA) dan ditemukannya
metode belajar cepat baca Al Quran, orang tua memasukkan anak-anaknya
ke TPAuntuk belajar membaca dan menulis Al Quran.
Hasilnya,
anak-anak muslim saat ini sudah banyak yang melek huruf Al Quran dan
hafal juz amma (juz 30), yang terdiri dari surah-surah pendek yang mudah
di hafal. Tapi
tak banyak produk TPA yang menjadi hafiz (penghafal Al Quran), karena
TPA tidak didesain untuk mencetak hafiz, dan program menjadi hafiz
biasanya ditangani pesantren-pesantren Al Quran.
Seorang
anak Iran bernama Sayyid Muhammad Husein Tabataba'i, yang mulai belajar
Al Quran pada usia 2 tahun, dan berhasil hafal 30 juz dalam usia 5
tahun! Pada usia sebelia itu dia tidak hanya mampu menghafal seluruh isi
Al Quran, tapi juga mampu menerjemahkan arti setiap ayat ke dalam
bahasa ibunya (Persia), memahami makna ayat-ayat tersebut, dan bisa
menggunakan ayat-ayat itu dalam percakapansehari-hari.
Bahkan
dia mampu mengetahui dengan pasti di halaman berapa letak suatu ayat,
dan di baris ke berapa, di kiri atau di sebelah kanan halaman Al Quran.
Dia mampu secara berurutan menyebutkan ayat-ayat pertama dari setiap
halaman Al Quran, atau menyebutkan ayat-ayat dalam satu halaman secara
terbalik, mulai dari ayat terakhir ke ayat pertama.
Yang
lebih mengagumkan lagi, di usia 7 tahun Husein berhasil meraih gelar
doktor honoris causa dari Hijaz College Islamic University, Inggris,
pada Februari 1998. Saat itu, Husein menjalani ujian selama 210 menit,
dalam dua kali pertemuan. Ujian yang harus dilaluinya meliputi lima
bidang. Yakni,
menghafal Al Quran dan menerjemahkannya ke dalam bahasa ibu,
menerangkan topik ayat Al Quran, menafsirkan dan menerangkan ayat Al
Quran dengan menggunakan ayat lainnya, bercakap-cakap dengan menggunakan
ayat-ayat Al Quran, dan metode menerangkan makna Al Quran dengan metode
isyarat tangan.
Abdurrahman Farih
Seorang
anak kecil berumur 3 tahun asal Saudi, Abdurrahman Farih, menjadi anak
kecil pertama di dunia yang telah hafal surat-surat panjang Al-Qur’an.
Abdurrahman Farih merupakan salah satu anak ajaib di dunia, ia sudah hafal surat-surat panjang Al Qur’an –seperti surat Al-Kahfi dan lainnya– saat usianya baru menginjak 3 tahun. Padahal sebelumnya ia mengalami keterlambatan dalam berbicara.
Kepada salah satu stasiun TV, kedua orang tuanya mengatakan,
“Abdurrahman mengalami keterlambatan dalam berbicara. Ia baru bisa
berbicara ketika umurnya menginjak 2 tahun. Itu pun ia baru dapat
berbicara Abi dan Umi.”
Sebelumnya juga ada rekor baru, seorang berusia 70 tahun berwarganegara Suriah juga berhasil menjadi Hafidz Al Quran.Padahal sebagaimana diketahui, orang yang telah berusia senja biasanya sulit untuk mengingat nama orang yang dekat dengannya, terlebih untuk menghafal Al Qur’an yang terdiri dari 600 halaman dan terkenal dengan kekuatan balaghoh dan kefasehannya.
Syarifuddin Khalifah
Sebuah kenyataan yang membuktikan kekuasaan Alloh telah terjadi di kota kecil Arusha di Utara Tanzania Afrika Timur. Lahirnya seorang anak, bernama Syarifuddin Khalifah dalam usia 1.5 telah hapal al-Quran di luar kepala padahal terlahir dari keluarga Kristen Katolik. Bapaknya bernama Francis Fundinkira sedang ibunya bernama Domisia Kimaro. Tidak hanya itu, anak ini dalam usia 1 bulan sudah bisa bicara, di usia 1.5 tahun bisa melaksanan sholat 5 waktu tanpa ada yang mengajarinya. Menguasai bahasa asing saat umur 5 tahun. Dan telah mengislamkan ribuan orang.
Kenyataan ini sungguh di luar logika.
Namun, bagi seorang muslim. Inilah tanda kekuasaan Alloh. Alloh adalah
Dzat yang maha Kuasa dan Berkehendak. Dan Islam adalah agama yang paling
benar dan diridhoi oleh Alloh SWT.
Apa sajakah keajaiban yang terjadi yang membuktikan ke-Maha Kuasaan Alloh SWT itu?. Keajaiban itu adalah sebagai berikut:
Saat umur 1 bulan, ketika dibawa ibu
dan ayahnya ke gereja untuk dibaptis beberapa meter sebelum sampai di
gereja anak itu bisa bicara: “Ibu jangan baptis aku, aku adalah orang
yang beriman kepada Alloh dan rosulnya yaitu Muhammad”.
Kata-kata anak ini benar-benar membuat
bulu kunduk mereka merinding, mereka gemetar dan saling memandang dalam
kebingungan dan tidak percaya apa yang didengarnya dari anak mereka
ini. Saking gemetarnya berduapun kembali ke rumah dan tidak jadi
membaptis anak mereka tersebut.
Ketika umur 2 bulan, bayi melarang
ibunya untuk menyusuinya dengan cara bayi itu tidak mau disusui ibunya.
Sampai-sampai konsultasi ke dokter spesialis anak ternyata anak tersebut
dalam keadaan sehat walafiyat. Tapi mengapa tidak mau disusui.
Kalimat pertama yang diucapkan ketika 4 bulan, adalah QS Al-Baqoroh 54
“Maka bertaubatlah kepada Tuhan yang menjadikan kamu, dan bunuhlah
dirimu. Hal itu adalah lebih baik bagimu pada sisi tuhan yang menjadikan
kamu, maka Alloh akan menerima taubatmu. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha
Penerima taubat lagi Maha Penyayang”.
Dengan kalimat tersebut kedua orang
tua dan semua yang hadir dari beberapa orang tetangga hanya bisa saling
memandang dan takjub serta kebingungan. Mereka tidak faham bahasa yang
diucapkan oleh bayi tersebut, karena bukan bahasa Inggris atau
Kiswahili. Saking bingungnya dengan kondisi itu beberapa yang hadir ada
yang mengatakan bahwa bayi itu karasukan setan / sejenis ruh jahat. Maka
Domisia meminta suaminya untuk memanggil pendeta dari gereja terdekat
untuk mendoakan anaknya yang menurut mereka sedang kerasukan setan/ruh
hajat itu. Ternyata setelah pendeta itu datang, tidak sanggup mengusir
setan dari tubuh anak kecil yang mungil itu.
Akhirnya, ada tetangga yang muslim,
bernama Abu Ayyub mencoba untuk datang dan membantu keluarga itu untuk
mengusir setan/roh jahat itu. Ternyata ketika berhadapan dengan bayi
itu, ia mengucapkan kalimat yang sama. Abu Ayyub tersungkur beberapa
saat dengan sujud syukur, karena Alloh telah memberi kenikmatan dan
keajaiban kepada hamba-Nya yang masih bayi itu bisa hafal ayat al-Quran
dari kalangan non muslim dengan bacaan yang sangat fasih dan tartil.
Lalu Abu Ayyub berkata kepada Francis dan Domisia: “Anak kalian
sesungguhnya tidak kerasukan setan/roh jahat. Apa yang dibacakan oleh
anak kalian itu adalah ayat-ayat suci Alloh SWT”. Intinya, anak kalian
mengajak kalian untuk bertaubat kepada Alloh, beriman kepada-Nya,
melakukan shalat dan ,menunaikan zakat sesuai perintah-Nya, niscaya
Alloh akan mengampuni dosa-dosa kalian. Hanya itu yang bisa saya
katakan. Yakinlah, anak kalian tidak kerasukan setan. Besok akan saya
bawakan kita suci al-Quran agar kalian percaya bahwa yang diucapkan anak
kalian adalah ayat suci Alloh SWT.
Setelah itu, Francis dan Domisia
selalu merenung dan berfikir untuk menetukan sikap. Apakah segera masuk
Islam, atau tetap pada agama dan keyakinan mereka. Walhasil, setelah
proses berfikir dan menerung yang panjang, serta hidayah Alloh SWT, maka
kedua orang tua bayi itu mempunyai keinginan untuk masuk Islam.
Betapapun berat pergulatan batin yang dirasakan Francis dan Domisia,
namun mereka meyakini bahwa harus ada keputusan terbaik yang harus
mereka ambil secepatnya sebagai keputusan final dalam kehidupan mereka.
Kalimat-kalimat aneh yang dikatakan
anaknya, kini berusaha mereka dengarkan dengan seksama. Kalimat yang
mereka anggap karena kerasukan syetan itu ternyata begitu menyejukkan
hati mereka. Kebenaran tidak akan pernah membuat orang sedih dan
menderika. Kebenaran pasti akan mendekatkan orang dengan kebahagiaan dan
ketenangan. Bagitulah yang dirasakan Francis dan Domisia. Setelah
beberapa lama berdiskusi, merenung, dan merasakan berbagai macam hal,
dengan keyakinan penuh dan tanpa ada paksaan dari siapapun, Francis dan
Domisia mendatangi rumah Abu Ayyub yang pernah ke rumah mereka.
Sesampai di rumah Ayub mereka disambut
laksana keluarga sendiri. Ayub merasa bahagia dengan kedatangan Francis
dan Domisia. Sesudah mereka berbicara banyak hal mengenai Syarifudin,
tiba-tiba Francis terdiam. Dia hendak mengatakan sesuatu, matanya
menatap Ayub seraya berkata: “ Ustadz kami ingin memeluk agama Islam”.
Maka Ayub dengan rasa haru, memandang Fransis dengan hingar bingar penuh
kebahagiaan, seraya memeluk Francis erat-erat. Sesaat kemudian bertanya
kepada Francis: ” Apakah kamu yakin memilih Islam sebagai agamamu,
Alloh SWT sebagai Tuhanmu dan Nabi Muhammad SAW sebagai nabi dan
rosulmu?. Dia jawab, “Ya, kamii yakin”.
Akhirnya Ayub mengajaknya dan istrinya
untuk pergi ke mesjid terdekat, menemui imam mesjid Ust Nur Ismail. Dan
setelah sholat Dhuhur dilakukan pengislaman untuk keduanya. Setelah
keduanya membaca syahadat dan mengikuti tausyiah ustadz Nur Ismail,
semua jamaah menyalami dan memeluk Francis seraya bertakbir. Allohu
Akbar.
Setelah Fransis dan Domisia menjadi
muslim, mereka benar-benar telah menjadikan kehidupan mereka bermakna
ibadah dan penghambaan kepada Alloh. Mereka bukan hanya rajin beribadah
tetapi juga bertawakal atas segala sesuatu yang diberikan Alloh kepada
mereka. Keduanya semakin gigih dan semakin melaksanakan perintah agama
Islam, sehingga menemukan kebenaran yang sesuai dengan hati nuraninya
setelah melalui proses dari keajaiban putranya itu.
Begitulah kuasa Alloh SWT pada
hamba-hambanya. Dia, maha berkehendak dan maha menjadikan segala
kehendak-Nya. Tidak ada yang tidak mungkin bagi-Nya, karena Dia pencipta
segala sesuatu. Umur 1.5 tahun Syarifudin sudah hafal al-Quran 30 Juz
dengan fasih sebagaimana layaknya orang dewasa pada umumnya,
subhannalloh. Keajaiban ini membuat banyak orang terkagum-kagum dan
hampir hampir tidak percaya. Allohu Akbar.
Sebagai bahan perbandingan. Anak kecil
berusia 5 tahun sudah hafal al-Quran dan faham maknanya. Namanya
Muhammad Hussein Tabataba’i, ayahnya Muhammad Mahdi Tabataba’i dari
negara Iran. Dia juga dikenal dengan julukan Doctor Cilik.
Dia (Husein) secara teratur tiap hari
mengulang-ngulang pelajaran al-Quran yang diberikan kedua orang tuanya.
Bahkan setelah berhasil menghafal al-Quran dia secara teratur membaca 1
halaman buku tafsir al-Quran. Dia terbimbing sejak masa kehamilan sampai
dengan lahir secara intensif, maka wajar dia hafal dengan baik di saat
usia 5 tahun, walau hal ini tidak semua orang bisa melakukannya.
Musa Bin La Ode,Bangka,Indonesia
Musa, Bocah penghafal Alquran asal Bangka, ternyata menyita perhatian banyak orang. Tak hanya saat beraksi dalam lomba menghafal Alquran di Jakarta, sebelum itu bocah yang belum genap berusia enam tahun itu telah membuat Bupati Bangka Barat, Zuhri M Syazali, terharu.
Kisah itu terjadi saat penutupan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Kabupaten Bangka Barat pada 26 April yang lalu. Kala itu, sang bupati memberikan soal kepada Musa untuk membaca surat Al-furqon. Hasilnya, tantangan itu dengan mudah dilalui oleh Musa yang kala itu sudah hafal 26 juz Alquran.
"Saya terharu karena ayat Al-furqon ini saya hafalkan sewaktu saya menempuh pendidikan di Madinah dulu, ternyata anak yang belum genap berusia 6 tahun ini sudah hafal surat tersebut, subhannallah," ucap Zuhri kala itu, seperti dikutip Dream.co.id dari laman Kementerian Agama Kantor Wilayah Bangka Belitung, Rabu 2 Juli 2014.
Ya, memang Zuhri dan penonton kala itu dibuat tercengang. Mereka tercengang karena Musa tak sekedar hafal bacaan ayat Alquran, namun juga juga hafal dengan nama surat-surat Alquran.
"Subhannallah ini benar-benar kebesaran Allah karena kalau kita pikir secara logika ini tidak bisa kita pikir secara rasional anak yang baru berusia 5 tahun 8 bulan, yang masih suci ini ternyata sudah bisa menghafalkan Alquran 26 juz tetapi malam ini terjadi dan sebagaimana telah kita saksikan tadi," kata Zuhri.
Menurut Zuhri, pada prinsipnya Alquran memberikan kemudahan bagi manusia karena memberikan petunjuk bagi umat muslim. Oleh karena itu, tambah dia, Musa bin La Ode berserta orangtuanya bisa menjadi inspirasi bagi orangtua dan anak-anak lainnya untuk menghafal ayat-ayat suci Alquran.
"Karena selaku orangtua kita ingin anak-anak kita nanti menjadi generasi penerus bagi bangsa dan negara dan kita ingin juga anak-anak kelak menjadi generasi pemimpin yang bertakwa di masa yang akan datang salah satu indikator pemimpin yang bertakwa itu adalah dengan hafalnya Alquran," tambah Zuhri.
Beberapa waktu yang lalu, aksi Musa juga memukau juri dan penonton lomba menghafal Alquran di Jakarta. Saking terharunya, para penonton dan juri sampai meneterkan air mata haru. Salah satu juri bahkan menghampiri dan mencium tangan bocah yang sekarang sudah hafal 29 juz Alquran itu.
sumber:pincuran.com,merdeka.com
Post a Comment